Minggu, 28 Februari 2010

KANIT SATLANTAS, IPTU SISWAYA DIKEROYOK SAMPAI PINGSAN

DIRAWAT DI RS EFARINA ETAHAM KABANJAHE Kanit Satlantas Polres Tanah Karo, Iptu Siswaya (45) mengaku telah dianiaya keluarga pihak istri. Perwira polisi ini terkapar setelah dipukuli saat berusaha mempertahankan kedua anaknya yang dibawa paksa dari rumahnya. Tetangga korban bernama Nanda mengaku melihat Iptu Siswaya dipukul dari belakang sampai korban roboh. Tak berhenti sampai di situ, Iptu Siswaya kembali dipukuli hingga terjerembab di rumput dekat parit yang berjarak sekitar 5 meter dari posisi terakhir mobil. Aksi pemukulan baru berhenti setelah tetangga korban berusaha menahan Erik, adik ipar korban. Uniknya, kata Nanda, malah mertua korban yang meminta tolong. Beni Sembiring, salah seorang yang ikut mengantarkan Iptu Siswaya ke RS Efarina Etaham Kabanjahe , korban sudah tak sadarkan diri terjatuh di dekat parit. Sedangkan istri dan mertuanya, tancap gas meninggalkan korban yang sudah berdarah-darah.
DIPICU PEREBUTAN ANAK
Peristiwa ini terjadi Sabtu (20/2) silam di depan rumah Iptu Siswaya, Komplek Graha Mandala Kabanjahe. Iptu Siswaya menonton TV, tiba-tiba dilabrak istrinya, Mulina Sari Br Ginting bersama mertuanya, Nilai Br Tarigan dan adik iparnya, Erik Ginting. Saat Istri korban menanyakan hendak ikut siapa, ternyata jawaban kedua bocah itu terbelah. Si sulung Rama mengatakan ikut ibunya, sedangkan si bungsu, Widya ikut bapaknya.
POLRES TANAH KARO USUT KASUS INI
“Kita pasti akan laporkan masalah ini karena kita tidak mau kebenaran diputarbalikkan,“ ujar H Mulia Purba, orang tua angkat Iptu Siswaya. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Lukmin Siregar mengatakan kalau pihaknya sedang mendalami proses ini. Begitupun, AKP Lukmin Siregar belum bersedia memberikan keterangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar