Minggu, 28 Maret 2010

IBU MERTUA GAYUS TAMBUNAN BERSUMPAH

”Demi Allah ya, saya nggak tahu dia (Gayus) di mana. Termasuk juga anak saya,”
kata ibu mertua Gayus, Ida Ayu, saat ditemui di kediamannya, Jalan Cempaka No 7, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (27/3). Ida meminta tidak merekam wawancara tersebut atau pun memfotonya.Demi Allah, Saya tidak tahu dimana Gayus Tambunan dan istrinya, Meliana Anggraeni, tidak diketahui posisinya.
Saat ditanyakan pada ibu mertua Gayus, ia pun mengaku tidak tahu. Saat ditanya lebih jauh tentang sosok Gayus, Ida tidak mau banyak berkomentar. Tetapi bagi Ida, Gayus dan menantunya yang lain adalah tipe pria yang baik. “Saya punya dua anak. Dan semua mantu saya juga orang yang baik. Anak saya juga baik sekali,” tutupnya. Ida Ayu mengaku, sedih dan merindukan putrinya (Meliana Anggraeni) dan cucunya yang hingga kini belum bisa dikontak. “Padahal saya kangen banget sama mereka,” katanya.  Read more > ...

TOILET, OBAT-OBATAN MERUPAKAN SUMBER POLUSI

Toilet atau kamar mandi ternyata merupakan sumber polusi. Beragam polutan berasal dari kandungan farmasi aktif, seperti obat, hormon, atau antibiotik, yang dikeluarkan lewat urine atau feses. Bukan cuma itu, banyak orang juga terbiasa membuang obat ke dalam toilet, sedangkan dalam obat-obatan juga mengandung unsur-unsur tersebut diatas.

"Kita harus lebih peduli pada cara kita menggunakan obat-obatan farmasi karena dapat menyebabkan dampak lingkungan yang tak dikehendaki. Mengidentifikasi cara API masuk dan mencemari lingkungan adalah langkah penting untuk meminimalkan dampaknya," kata Dr Ilene Ruhoy, Direktur Institute for Environmental Medicine dari Touro University, Amerika. Read more >...

Kamis, 25 Maret 2010

SUSNO DUADJI MENOLAK , ATURAN PROPAM ILEGAL

Senin (22/3/2010), Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji dimintai klarifikasi terkait pernyataan dia di sejumlah media masa yang menyebutkan dugaan adanya mafia kasus di Mabes Polri.

Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji menolak menjalani pemeriksaan lanjutan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan atau Propam [ Jumat, 26/3 ] terkait dugaan pelanggaran kode etik profesi dan disiplin. Sedianya, Susno akan menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Mabes Polri. Susno bersama tim kuasa hukumnya hanya sekitar 1 jam berada di dalam Gedung TNCC. Kuasa hukum Susno, Henri Yosodiningrat, menjelaskan, Susno dijerat sebagai terperiksa atau tersangka sesuai dengan Peraturan Polri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Kode Etik Profesi dan Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Polri.

MENOLAK KARENA ATURAN ILEGAL
Menurut Henri, kedua peraturan itu selain mengikat internal Polri juga mengikat eksternal, antara lain, saksi, ahli, serta pendamping. "Sehingga peraturan itu tidak dapat dikatakan sebagai peraturan internal Polri," ucapnya, Jumat (26/3/2010), ketika keluar dari Gedung TNCC. Ungkap Henri, sesuai dengan Pasal 45, 46, 47, dan 48 UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Pasal 25 Peraturan Presiden No 1/2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan, kedua peraturan itu harus diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM dan ditempatkan dalam lembar negara. "Tanpa diundangkan oleh menteri terkait, peraturan itu dinyatakan belum berlaku. Pemeriksaan hari ini tidak jadi dilanjutkan. Terperiksa (Susno) keberatan jalani pemeriksaan karena peraturan pemeriksaan yang digunakan yang dianggap oleh terperiksa tidak tuntas," ungkapnya.

Selasa, 16 Maret 2010

PEDULI SESAMA ( MANUSIA )

[39] “ Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihanilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” ( Matius 22 : 39 )
Pernyataan ini diutarakan Yesus Kristus, ketika para ahli-ahli kitab dan taurat Yahudi datang kepada Yesus dan menanyakan perihal yang terutama dari anatara 10 Hukum Taurat. Para ahli kitab dan taurat Yahudi sengaja mencari-cari celah untuk dapat kemudian menyudutkan Yesus untuk dipersalahkan.

TUHAN TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN MANUSIA
Yesus menekankan maksud yang dalam tentang makna “Sesama manusia.” Yesus tidak membeda-bedakan manusia, terlepas dari pole piker dan perilaku manusianya yang jahat atau baik. Dihadapan Tuhan kita semua manusia adalah sama.
Hal ini menjadi penting untuk dapat kita pahami sebagai Orang Kristen Sejati. Hukum ini sangat mendasar, karena dari wujud implementasi hukum inilah kemudian seseorang dapat dikenali sebagai Orang Kristen atau bukan orang Kristen.

ORANG KRISTEN MENDOAKAN MUSUH
Seorang Kristen sejati tidak hanya berdoa untuk dirinya sendiri ! Jika kita hanya berdoa untuk kepentingan diri kita sendiri, artinya kita sendiri tidak memiliki kasih (kepedilian) terhadap sesame. Sesama ialah teman, sahabat, keluarga, yang baik atau yang jahat, yang jauh maupun yang dekat, teman atau musuh sekalipun.
Lebih jauh , Yesus juga mengingatkan kita : Apabila kita hanya peduli dengan orang yang peduli dengan kita, maka kita tidak berbeda dengan orang-orang yang tidak mengenal Kristus.” Karena orang-orang jahat juga peduli kepada sahabatnya atau kepada keluarganya sendiri.

Kita harus mendoakan sesame, telebih itu musuh kita sekalipun. Dengan begitu kita mengasihi sesama ( Lukas 6 : 26 ). Dengan mendoakannya , kita berarti telah membagikan damai sejatera-Nya dan peduli kepada sesama. Demikian halnya dengan ucapan Yesus : “ Barang siapa menampar pipimu yang satu maka berikanlah pipimu yang lain ( Lukas 6 : 29 ).” Ketika kita disakiti oleh orang lain, maka kita tidak membalas menyakiti, tetapi berhikmat, berdoalah bagi dia dan mengampuni dia.”

Demikianlah prinsip “Kasih” yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita Umat Kristen. Berbeda dengan prinsip dunia : “ Pedang melawan pedang, nyawa dibalas dengan nyarwa, darah dibayar dengan darah, dan sebagainya. Orang Kristen ( yang sejati ) tidaklah demikian. Jadilah orang Kristen Sejati, yang murah hati, bukan ‘murahan’. Tuhan memberkati kita semua.

SANM Ministry © 3/2010

Senin, 15 Maret 2010

APAKAH SAKSI YEHOVAH ?


Tulisan , Dr. John S. Wimbish; "What Is a Jehovah Witness", diterjemahkan lleh Hasan Karman.

Pengantar dari Penerjemah


Akhir-akhir ini di Jakarta (dan juga di kota-kota lain) berkeliaran orang-orang (biasanya berdua) yang mendatangi rumah-rumah dan mengaku akan menawarkan buku atau meminta waktu untuk berbicara dengan pemilik rumah. Biasanya sikap dan tutur-kata mereka sangat sopan dan tidak sedikitpun menunjukkan kriminil. Setelah diizinkan masuk, mereka akan mulai ‘menginjil’. Tetapi apa yang mereka sampaikan sungguh sangat tidak alkitabiah dan menyesatkan. Itulah sebabnya setiap orang benar perlu mengetahui siapakah mereka yang mengaku sebagai ‘Saksi Yehovah’ itu.

Terjemahan dibawah ini kiranya dapat membawa berkat dan menguatkan iman kita dalam menangkal setiap serangan yang ingin menyelewengkan Alkitab. (Pesan ini disampaikan didepan sejumlah jemaat besar di auditorium terkenal Calvary Baptist Church di musim panas 1953 ketika konferensi internasional Saksi Yehovah sedang berlangsung di Yankee Stadium. Khotbah ini kemudian dicetak serta menjadi berkat yang luas kepada para pendengar radio Calvary Baptist Church dimana Dr. Wimbish menjadi gembala.)

Di dalam Matius 24 ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, bayangan salib telah di depan mata. Sebentar lagi Ia akan digantung pada salib hina itu. Murid-murid baru saja mendengarkan nubuatan Tuhan Yesus tentang keruntuhan Bait Allah, dan dengan penuh rasa ingin tahu mengelilingiNya dan bertanya, "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia ?" -yaitu, "penggenapan zaman" (Mat.24:3). Lalu Yesus menguraikan karakteristik bahaya dari zaman itu - perang, kerusuhan universal, kelaparan, wabah penyakit, gempa bumi, dan penganiayaan yang luas. Dia melanjutkan bahwa akan muncul banyak ajaran palsu. Perhatikan ayat 23 dan 24: "Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada disini, atau Mesias ada disana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga".

Seluruh Surat-surat yang ditulis para Rasul dalam Perjanjian Baru dituntun oleh Roh Kudus untuk mengajar dan mengingatkan kita untuk melawan kemurtadan yang akan merasuki umat Kristen pada masa dispensasi itu. Berulang kali Paulus, Petrus, Yakobus dan Yohanes menyerang ajaran-ajaran sesat yang mencoba menggerogoti dasar-dasar kebenaran Injil. Dan dalam Surat pertama kepada Timotius, Rasul hebat ini menyatakan: "Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa diwaktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran-ajaran setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka" (1 Tim. 4:1-2).

Tak diragukan lagi para nabi palsu yang dinubuatkan oleh Anak Allah dan Roh Kudus telah muncul. Berabad-abad lamanya Gereja Kristen diserang dengan licik oleh Setan. Serangan gencar jarang datang dari penyembah berhala yang terkenal, tetapi justru datang dari agama-agama palsu yang memiliki suatu "bentuk ketuhanan, tetapi menyangkal kuasa ketuhanan itu sendiri". Penganut sekte ini berusaha menyamai kekristenan; tulisan-tulisan mereka yang begitu banyak disebar dengan mengutip ayat-ayat Alkitab; mereka banyak bicara tentang Yesus dan Yehovah, dan menyatakan bahwa hanya merekalah yang memiliki penafsiran Alkitab yang paling benar. Bahkan pada masa awal kekristenan terlihat nyata sekali adanya sikap meninggalkan "iman sebagai satu-satunya cara mengubah orang menjadi kudus"; namun demikian pada tahun-tahun terakhir, khususnya sejak akhir abad 19, sangat jelas peningkatan aktivitas iblis yang dimanifestasikan dengan bertumbuhnya banyak sekte-sekte yang jahat. Yang terutama dari ajaran-ajaran ini adalah sekte yang perlu dicermati, yaitu SAKSI YEHOVAH.

Pertama-tama, adalah akan lebih bijak bila kita mengadakan pengkajian sebagai berikut :

Asal mula Saksi Yehovah
Bagi yang mengerti, umumnya sekte ini dikenal sebagai Russellisme, sebagai julukan yang diambil dari nama pendirinya Charles Taze Russell. Saat ini sekte Saksi Yehovah mempunyai berbagai sebutan atau nama.

Kembali pada tahun lahirnya 1874, sekte ini disebut Millennial Dawn (Fajar Seribu Tahun). Ketika diekspos dengan nama tersebut, "Gembala" Russel yang mempunyai gaya tersendiri itu mengganti nama tersebut menjadi Watchtower And Tract Society (Perkumpulan Menara Pengawas dan Traktat). Selanjutnya ia dikenal sebagai The People’s Pulpit Association (Asosiasi Mimbar Bangsa), ada juga yang menyebutnya The Brooklyn Tabernacle.

Dan sesaat sebelum pendirinya meninggal di atas sebuah kereta api Santa Fe, sekte ini menjadi terkenal sebagai The International Bible Student’s Association (Asosiasi Mahasiswa Alkitab Internasional).

Charles Taze Russell adalah sebuah tragedi bagi Gereja Kristen. Orangtuanya adalah anggota "God-fearing Congregationalists" (Jemaat Takut akan Tuhan). Ia melewatkan masa kecilnya di Pittsburgh, Pennsylvania. Semasa remaja ia dihantui suatu ketakutan berat tentang neraka. Akhirnya ia tunduk pada ajaran seorang kafir yang murtad dari kekristenan. Orang tersebut menyakinkan dia bahwa sebenarnya tidak ada tempat penghukuman kekal.


Sejak saat itu Russell menghabiskan waktu dan talentanya untuk menyakinkan semua orang bahwa sebenarnya tidak ada neraka secara literal. Hal ini tidak mengherankan karena ia merupakan seorang yang paling tidak tahu malu. Ia dijuluki "The Great Paraphraser" (Pemutarbalik Kata yang Hebat), karena ia dengan seenaknya mengubah makna Alkitab sesuai kepentingan dan keinginannya. Artinya ia membesar-besarkan dan berdalih untuk mencapai tujuannya yang sebenarnya adalah pelecehan. Ia pernah mempromosikan penjualan sesuatu yang disebut "Gandum Mujizat" dengan harga yang melebihi kewajaran yaitu enam puluh dollar per-gantang (+/- 35,239 liter). Katanya "gandum" tersebut dapat tumbuh lima kali lipat dibandingkan gandum biasa dan hanya dapat dibeli oleh "orang yang beriman".

Ketika istrinya menuntut cerai, ia mengakui perkawinannya yang tidak harmonis di depan pengadilan dan mengalihkan harta kekayaannya kepada perusahaan dan perkumpulan yang dikuasainya sendiri untuk menghindari kewajiban membayar tunjangan perceraian kepada istrinya. Meskipun tindakan-tindakan dan reputasinya cacat, tetapi pada konvensi Saksi Yehovah yang dilaksanakan beberapa tahun yang lalu di Yankee Stadium, pernyataan ini muncul di pers New York:

"Ketika sejarah Gereja Kristus genap ditulis, akan ditemukan bahwa tempat disisi Santo Paulus di Balai Kemasyhuran (the Gallery of Fame) seperti diuraikan dalam Injil tentang "Yang Diagungkan" (the Great Master) akan ditempati oleh Charles Taze Russell".

Selanjutnya, ketika Russell meninggal pada musim gugur 1916, kata sambutan dalam upacara pemakamannya disampaikan oleh mantan Hakim Joseph Franklin Rutherford, yang telah dipersiapkan untuk menempati posisi pimpinan berikutnya. Dibawah ini adalah sambutan yang disampaikan untuk "Gembala" yang dikasihinya yang telah mengajarkan teori yang salah tentang "jiwa yang tidur", yaitu orang mati tidur sampai pada hari kebangkitan:

Rutherford, Sang Penerus Russel ini adalah orang yang militan dan misterius dan tidak disukai sejumlah anggotanya. Walaupun demikian, ia mampu mempertahankan kelangsungannya. Pada tahun 1925 Hakim Rutherford ini menubuatkan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub akan kembali menegakkan kerajaan mereka.

Pada tahun 1931 pemimpin baru ini menghentikan penjualan buku-buku Russell sehingga menyebabkan banyak pendirinya mundur. Ia mengubah nama organisasinya menjadi Saksi Yehovah dan menyakinkan para pengikutnya bahwa merekalah utusan-utusan terakhir bagi bangsa-bangsa.

Rutherford meninggal tahun 1942 dan belum muncul penerus yang memiliki kecerdikan dan warna seperti Russell dan Rutherford. Namun dibawah pimpinan berikutnya, Nathan H. Knorr, yang terpilih setelah meninggalnya sang "Hakim", yang secara taat mengikuti ajaran-ajaran yang menyesatkan dari para pendahulunya, sekte ini tetap bergerak di pusat-pusatnya yang terkenal di wilayah Brooklyn. Sekte ini berkembang dengan sangat cepat dengan properti di pusatnya yang bernilai jutaan.

Mereka memiliki sebuah perusahaan percetakan besar yang sampai saat ini telah menghasilkan literatur yang diperkirakan berjumlah setengah milyar eksemplar. Mereka juga memiliki sebuah bangunan apartemen yang modern, ruangan perkantoran , sebuah peternakan, sebuah stasiun radio dan sebuah sekolah Alkitab. Sejak pendirian sekolah tersebut pada tahun 1943, telah disebarkan minimal seribu misionari.

Secara kebetulan kita mengetahui ada sekitar 70.000 Saksi Yehovah yang membagikan literatur di tempat umum dan dari rumah ke rumah di kota New York dan sekitarnya ! Selama konvensi Saksi Yehovah yang telah disebutkan di depan, saya menerima sepucuk surat dari seorang karyawan salah satu perusahaan besar di kota kami.

Dia adalah seorang terpelajar dan orang Kristen yang memahami Alkitab, mengatakan: "Ketika para Saksi Yehovah ada di New York, saya memutuskan untuk menyampaikan beberapa pertanyaan atas doktrin mereka, dan bagi saya adalah aneh, bagaimana orang-orang malang ini, yang sungguh disayangkan, sepertinya adalah orang-orang yang tulus, mudah tertipu dan disesatkan. Mereka mengulang ajarannya seperti burung beo yang tidak mengerti apa yang dikatakan, seolah-olah sudah dilatih dan menyampaikannya dengan tanpa ekspresi. Baik secara sadar atau tidak, orang-orang ini melakukan hal yang lebih membahayakan dunia kekristenan dibandingkan yang dilakukan komunis, lebih-lebih karena mereka menyebut dirinya sebagai Kristen. Dan dapat dipastikan mereka menyebarkan bibit-bibit permusuhan dalam negara kita".

Simak kalimat ini sekali lagi:
"Mereka mengulang ajarannya seperti burung beo yang tidak megerti apa yang dikatakan, seolah-olah sudah dilatih dan menyampaikannya dengan tanpa ekspresi".
Bila ada sejenis racun yang diciptakan oleh Si Jahat, maka kita temukan itu di dalam buku-buku dan pamflet-pamflet Russellisme. Seorang ahli Alkitab yang hebat, Dr. James M.Gray, menyatakan bahwa, "Russellisme bertentangan dengan hampir setiap wahyu fundamental", dan Dr. William E. Biederwolf juga menyatakan hal yang sama bahwa, "Pendeta Russell hampir tidak menyisakan satupun doktrin fundamental maupun kebenaran hakiki tanpa tersentuh dengan dosa dan kesimpulan-kesimpulannya yang menyesatkan".

Pengkhotbah terpelajar dari Selatan, Dr. A.C. Dixon mengatakan, "Rencana keselamatan Russelisme adalah suatu rencana kehancuran", sementara almarhum Dr. H.A. Ironside, hamba Tuhan dari Moody Memorial Church di Chicago menyatakan bahwa, " Sekte Russelisme  benar-benar sebuah sekte terkutuk; dan pengajarannya seharusnya dinamakan ‘bidat terkutuk’. Benar-benar suatu pemutarbalikan ".

Dalam sejarah agama Kristen belum pernah ditemukan distorsi Alkitab seperti pemutarbalikan kebenaran ini; ini benar-benar merupakan suatu pernyataan iblis. Pendiri sekte ini adalah seorang egois sempurna. Suatu kali ia membuat pernyataan menggelikan ini dalam tulisannya, "Studies in the Scriptures", yang dipublikasikan dalam The Watchtower tanggal 15 September 1910, halaman 298:

"Jika enam volume di dalam "Scripture Studies"(Studi Alkitab) secara praktis adalah Alkitab, dan secara topikal disusun dengan bukti-bukti teks Alkitab, maka tidak patut karya itu disebut sebagai "Alkitab rekayasa". Artinya, karya tersebut bukan sekedar penafsiran terhadap Alkitab, tetapi tulisan tersebut secara praktis adalah Alkitab itu sendiri. Selanjutnya, bukan saja orang lain tidak dapat mengerti rencana illahi dalam mempelajari Alkitab dengan membaca karya itu ("Studies in the Scriptures"), tetapi kita juga lihat bahwa jika ada seseorang mengabaikan "Scripture Studies", meskipun ia telah menggunakannya, dan tidak asing dengan tulisan itu, karena telah membacanya selama 10 tahun, jika ia kemudian mengenyampingkan dan mengabaikannya dan kembali pada Alkitab yang kanon, walaupun ia telah memahami Alkitabnya selama 10 tahun, pengalaman kami menunjukkan bahwa hanya dalam 2 tahun kemudian, ia akan menuju ke dalam kegelapan. Sebaliknya, jika ia benar-benar membaca "Scripture Studies" sebagai pedomannya tetapi belum pernah membaca satu halamanpun Alkitab, maka setelah ia membaca "Scripture Studies" dalam 2 tahun ia akan memiliki terang dari Alkitab".

Dapatkah dibayangkan tindakan lain yang lebih berani dari itu ! Orang ini yang mengatakan bahwa lebih baik mengabaikan Alkitab dan mempelajari karyanya daripada meneliti Alkitab dan mengabaikan buku-bukunya adalah suatu kesalahan berat bagaikan menghapuskan teks dari konteksnya dengan alasan tak berdasar. Dan para penerusnyapun sama bersalahnya seperti dia.

Nabi Yesaya mengingatkan kita, "Carilah pengajaran dan kesaksian! Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar" (Yes. 8:20). Perhatikanlah perkataan ini, karena kita telah diperingati bahwa, "satu-satunya cara untuk menentukan apakah suatu pengajaran berasal dari Tuhan adalah dengan mengujinya melalui kacamata "Kitab Suci", yaitu menelaah sistim itu dalam terang Alkitab, dan bukan menelaah Alkitab melalui "terang" dari sistim itu.

Minggu, 28 Februari 2010

INISIATOR ANGKET BANK CENTURY DILAPORKAN KE POLISI

Andi Maarif, Staff Presiden SBY Bidang Bencana, mengungkapkan kepada tokoh-tokoh bahwa ada kejahatan lain yang dilakukan oleh insisator Pansus hak angket kasus Bank Century dari Fraksi PKS Muhammad Misbakhun. Terkait dengan kasus LC Fiktif di Bank Century. “Seorang inisiator punya conflict of interest terkait kasus ini,” jelasnya. Andi Maarif membeberkan sejumlah bukti keterlibatan Anggota Fraksi PKS , M. Misbahkun,  dalam pembuatan letter of Credit (L/C) fiktif Bank Century, Andi akan melaporkan politisi PKS itu ke polisi pekan depan.  “Pekan depan akan kita tindak lanjuti temuan ini ke Mabes Polri,” ujar Andi. Dalam kesempatan ini, Andi juga menegaskan, SBY tidak akan ikut campur dalam proses hukum kasus ini.
M. MISBAHKUN TURUT MENCICIPI DANA BLBI BANK CENTURY
Andi Maarif bahkan telah menuding M. Misbahkun ikut menikmati aliran dana Bank Century melalui Letter of Credit (L/C) fiktif berkedok ekspor gandum, setelah melakukan verifikasi ke Kementrian Hukum dan HAM serta ke Kantor Kepabeanan. Beberapa bukti yang dimilik Andi adalah berkas keterangan Misbakhun sebagai komisaris Prima Internusa 2007 yang mengajukan ekspor gandum serta keganjilan dalam penerbitan L/C Bank Century milik Misbahun, yakni tanpa adanya surat gadai.
PARTAI GOLKAR SOLID DAN FINAL
Kendati mendapat gempuran hebat dari berbagai pihak, Partai Golkar menegaskan, sikapnya di Pansus Hak Angket Century tidak akan berubah.  “Boleh berbeda pendapat di satu sisi. Tapi pendapat lain kita bisa sama. Apalagi demi mempertahankan NKRI, UU 45, Pancasila dan Bhineka Tunggal Eka. Itu yang harus kita jalankan. Saya kita dengan Century ini semoga ke depannya koalisi semakin kuat,” kata Aburizal Abkrie.
KEPUTUSAN CENTURY DITENTUKAN PADA PARIPURNA DPR 3 MARET 2010
Ical juga memastikan partainya tidak akan menarik persoalan Century ke ranah politik usai pembacaan kesimpulan akhir pansus pada 3 Maret mendatang. “Apapun keputusannya dalam paripurna, maka setelah itu adalah pada ranah hukum. Jadi tidak lagi kita berkutat dengan masalah politik. Karena ke depan kita sudah harus berfikir pada masalah-masalah yang menyangkut kehidupan rakyat banyak. Masih banyak masalah-masalah yang harus dihadapi oleh koalisi,” tandasnya.
AMIEN RAIS DISAMBANGI 2 STAFF KHUSUS PRESIDEN SBY
Di Executive Lounge Bandara Soekarno-Hatta, berlangsung 15-20 menit. Amien Rais juga membenarkan telah ditemui dua staf khusus SBY, Velix Wanggai dan Andi Arief. mien dan Velix, berbincang tentang banyak hal, namun ujung-ujungnya mengenai Pansus Angket Century. “Nanti terpulang pada hasil paripurna di DPR,” ujar Amien tentang Pansus Century. Messki menurut Amin Pansus Bank Century sudah pecah menjadi dua.
“Tapi ada titik persamaan. Yakni bailout dan aliran dana. Dan saya kira ini menjadi testing the water bagi Pak SBY” , kata Aminen Rais.

ISSUE UPAYA BARTER CASE CENTURY GATE

Upaya negosiasi ini, terjadi saat rapat konsolidasi internal Partai Demokrat. Mengetahui penguasa sedang dijepit kasus bailout bank Century sebesar Rp6,7 triliun, ada pihak di gedung parlemen yang menawarkan barter kasus Century dengan kasus hukum yang saat ini sedang berjalan. Namun diikemukakan Denny Indrayana, ”Tentang kasus itu, jangan dilanjutkan,” kata Denny, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, menirukan pihak yang mau bernegosiasi dalam Diskusi Usai Pansus Bank Century di Waroeng Daun, kemarin Presiden SBY, kata Denny, tegas tidak akan bernegosiasi kasus Bank Century dengan kasus penegakan hukum yang sedang berjalan. ”Kalau saya (presiden) bermain-main dengan proses penegakan hukum, saya melanggar sumpah jabatan. Itu kekeliruan,” lanjut presiden dikutip Denny. ”Beliau (Presiden) sangat jelas menolak transaksi hukum,” ujar Denny.
ISSUE BARTER KASUS “TIDAK BENAR”
MEnganggapi penyataan Danny, sejumlah Fraksi di DPR membantah adanya lobi barter kasus menjelang rapat paripurna Angket Bank Century, Selasa (2/3). Bantahan juga datang dari Fraksi Golongan Karya. Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie saat ini sedang terbelit kasus tunggakan pajak senilai Rp2,1 triliun. Selain itu, Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto juga terlibat dalam dugaan penggelapan pajak Rp122,5 miliar.  “Pertama itu tidak benar, kedua tidak ada barter-barteran,” kata politis Golkar Priyo Budi Santoso saat dihubungi Sabtu sore. Sebab jika barter itu benar dilakukan, “Itu akan menjadi skandal besar,” katanya.  Priyo menegaskan, Golkar dalam hal ini tidak mungkin melakukan barter seperti itu. Namun, dia tidak membantah jika hingga saat ini Golkar terus melakukan lobi politik.
ISTANA NEGARA KEPRESIDENAN SBY “PANIK”
Menjelang keputusan akhir Pansus Hak Angket Bank Century, dua staf khusus Presiden SBY ujug-ujug bertandang ke DPR. Situasi ini dianggap sebagai bentuk kepanikan SBY. “Upaya sejumlah kalangan istana menemui tokoh publik adalah bentuk komunikasi politik yang menunjukkan ada kepanikan istana pasca kesimpulan fraksi Pansus Angket Bank Century.
ANDI MAARIF MENDATANGI PRAMONO ANUNG
Diketahui, staf khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana Andi Arif mendatangi Wakil Ketua DPR Pramono Anung. Kala itu, putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, ikut menemui Andi “Ini semakin menunjukkan penurunan derajat pemerintah yang seperti ingin cari selamat. SBY maunya skandal Bank Century dibuka terang benderang, namun yang dapat dibaca publik adalah upaya menutup-nutupi,” paparnya.
 Menurut Andi, dirinya mengaku sudah bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDIP Pramono Anung, Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif, Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.

KANIT SATLANTAS, IPTU SISWAYA DIKEROYOK SAMPAI PINGSAN

DIRAWAT DI RS EFARINA ETAHAM KABANJAHE Kanit Satlantas Polres Tanah Karo, Iptu Siswaya (45) mengaku telah dianiaya keluarga pihak istri. Perwira polisi ini terkapar setelah dipukuli saat berusaha mempertahankan kedua anaknya yang dibawa paksa dari rumahnya. Tetangga korban bernama Nanda mengaku melihat Iptu Siswaya dipukul dari belakang sampai korban roboh. Tak berhenti sampai di situ, Iptu Siswaya kembali dipukuli hingga terjerembab di rumput dekat parit yang berjarak sekitar 5 meter dari posisi terakhir mobil. Aksi pemukulan baru berhenti setelah tetangga korban berusaha menahan Erik, adik ipar korban. Uniknya, kata Nanda, malah mertua korban yang meminta tolong. Beni Sembiring, salah seorang yang ikut mengantarkan Iptu Siswaya ke RS Efarina Etaham Kabanjahe , korban sudah tak sadarkan diri terjatuh di dekat parit. Sedangkan istri dan mertuanya, tancap gas meninggalkan korban yang sudah berdarah-darah.
DIPICU PEREBUTAN ANAK
Peristiwa ini terjadi Sabtu (20/2) silam di depan rumah Iptu Siswaya, Komplek Graha Mandala Kabanjahe. Iptu Siswaya menonton TV, tiba-tiba dilabrak istrinya, Mulina Sari Br Ginting bersama mertuanya, Nilai Br Tarigan dan adik iparnya, Erik Ginting. Saat Istri korban menanyakan hendak ikut siapa, ternyata jawaban kedua bocah itu terbelah. Si sulung Rama mengatakan ikut ibunya, sedangkan si bungsu, Widya ikut bapaknya.
POLRES TANAH KARO USUT KASUS INI
“Kita pasti akan laporkan masalah ini karena kita tidak mau kebenaran diputarbalikkan,“ ujar H Mulia Purba, orang tua angkat Iptu Siswaya. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Lukmin Siregar mengatakan kalau pihaknya sedang mendalami proses ini. Begitupun, AKP Lukmin Siregar belum bersedia memberikan keterangan.

Sabtu, 30 Januari 2010

PRESIDEN SBY PANCING KEMARAHAN RAKYAT

PEMERINTAH MINIM SENSE OF CRISIS
”Memang kurang sense of crisis-nya, tidak sensitif terhadap situasi kita. Mestinya SBY merespon,” ujar pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris, Jumat (29/1). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tidak sensitif dengan kondisi rakyatnya. Di saat rakyat tengah marak mengkritisi pemerintahannya, justru muncul kebijakan untuk menaikkan gaji pejabat. Syamsudin berpendapat, seharusnya dalam setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah ada perencanaan yang matang dan audit yang jelas. Hal ini untuk menghindari munculnya kebijakan-kebijakan yang cenderung kontroversial.
PEMERINTAH SENGAJA PANCING KEMARAHAN RAKYAT
Pengamat politik Universitas Indonesia, Maswadi Rauf , mengatakan permasalahan kenaikan gaji pejabat sebaiknya tidak dilihat dari pantas atau tidaknya. Melainkan dengan didasarkan pada ekonomi kerakyatan. ”Naik gaji layak, tapi ini di tengah penderitaan rakyat. Sebagian besar rakyat kan ekonominya masih compang-camping, banyak pengangguran dan rakyat miskin,” tutur Maswadi Rauf memberi kritikan pedas pada kebijakan menaikkan gaji pejabat. ”Setelah mobil dinas, sekarang naik gaji, kelihatannya pemerintah sengaja memancing-mancing kemarahan rakyat,” ujar Maswadi Rauf kemarin.
JURANG PEMISAH
Sebenarnya, kata Direktur Pukat UGM, Zaenal Arifin Mochtar, sosok pejabat yang dibutuhkan rakyat adalah yang bisa menjadi pelayan bagi masyarakat. “Yang berpenampilan sederhana. Bukan pegawai dengan gaji tinggi dan mobil bagus. Ini memperpanjang gaya hidup mewah pejabat. Biaya hidup berlebihan difasilitasi negara,” kata Zaenal. Kenaikan gaji bagi kalangan pejabat ini, dikhawatirkan Zaenal malah bisa menimbulkan kecemburuan di kalangan pegawai biasa. “Jurang pemisah akan semakin dalam. Bawahan akan merasa dia yang bekerja di lapangan kok pejabat yang mendapatkan yang lebih besar,” terangnya.

Kamis, 28 Januari 2010

SIMALUNGUN 2011 : BASIS INDUSTRI PERTANIAN & OLEOCHEMICAL

PROYEK DIMULAI TAHUN 2011
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun, Ir Jhoni Siahaan kepada METRO SIANTAR (grup Sumut Pos) di ruang paripurna DPRD Simalungun, Kamis (28/1) kemarin. Klaster berbasis industri pertanian dan oleochemical di Sei Mangke, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, akan dimulai 2011 mendatang.
Ir Jhoni Siahaan mengatakan, program pembangunan klaster berbasis industri pertanian merupakan jawaban atas ketertinggalan Indonesia di bidang industri hilir kelapa sawit. Sementara kenyataan, Indonesia termasuk salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar dunia. Dan Sumatera Utara, termasuk Simalungun, adalah daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia. “Grand design-nya dibuat pemerintah pusat. Jadi masih menunggu, karena tidak mungkin melakukan pembangunan tanpa ada master plan. Ini adalah program jangka panjang, mungkin untuk 10 tahun mendatang,” kata Jhoni.
MODAL Rp. 1,2 T KERJASAMA PTPN-III DAN PEMERINTAH PUSAT
Lebih jauh dia mengatakan, pemilihan Sei Mangke sudah melalui berbagai pertimbangan. Lokasi itu mudah diakses dari sisi transportasi baik darat, laut, dan udara. Selain itu, ketersediaan bahan baku di tempat itu juga cukup menjanjikan, karena PTPN III Sei Mangke memiliki lahan yang dapat mencukupi kebutuhan industri itu nantinya. Ditanya soal pendanaan, Siahaan menjelaskan, sesuai rencana proyek itu akan menyedot anggaran sebesar Rp1,2 triliun. Dana berasal dari pemerintah pu­sat dan kemungkinan bekerja sama dengan PTPN III Sei Mangke.
SILOU KAHEAN , RAYA KAHEAN PUNYA POTENSI
Anggota DPRD Simalungun, Drs Johalim Purba mengatakan, pihaknya menyambut baik dan mendukung sepenuhnya rencana pembangunan klaster berbasis industri pertanian itu. Namun, perlu dilakukan penjajakan ke daerah-daerah lain di Simalungun yang berpotensi di bidang perkebunan kelapa Sawit. Penjajakan itu perlu untuk pertimbangan mendirikan Pabrik Kelapa Sawit mini di daerah-daerah tertentu.
“Raya Kahean dan Silou Kahean memiliki potensi kelapa sawit yang besar, namun produksi di daerah itu harus dibawa ke Tebing Tinggi atau Sergei karena tidak ada tempat pengolohan,” katanya.

Kamis, 21 Januari 2010

MARGA SILALAHI DI TOLPING DAN PANGURURAN , SAMOSIR

Sebagaimana yang terangkum dari berbagai sumber di Silalahi Nabolak, keberadaan marga Silalahi yang tinggal di Tolping dan Pangururan berasa dari : 
  1. SIRAJA TOLPING, adalah keturunan Partada anak Debangraja (Ompu Sinabang) dari Pangururan.
  2. SIBURSOK RAJA , adalah anak Debangraja dari Silalahi Nabolak yang menamai dirinya Ompu Sinabang atau kemudian bernama Ompu Lahi Sabungan, yang dimakamkan di Pangururan.
  3. SIRAJA BUNGA-BUNGA atau RAJA PARMAHAN marga SILALAHI , adalah keturunan Sondiraja dari Silalahi Nabolak
Perlu ditambahkan bahwa menurut kebiasaan atau adat di Samosir, semua marga Silalahi selalu mengakui “ Bona Ni Pasogit “ Silalahi Nabolak. Hal ini membuktikan bahwa semua marga Silalahi yang tinggal di Pangururan atau Tolping juga berasal dari Silalahi Nabolak.

KEDUDUKAN MARGA SILALAHI DI BIUS PANGURURAN
Partano Golat atau penguasa / pemilik tanah adat Bius Pangururan yang disebut Sitolu Hae Horbo adalah :
  1. Naibaho
  2. Sitanggang
  3. Simbolon
Dari marga tanah ini terbentuk Raja partali dari cabang tiap – tiap marga atau marga pendatang yang masuk bagian dalam marga Partano Golat , misalnya :
  1. Raja Partali dari Naibaho : Siahaan, Hutaparik, Sitangkaraen, Sidauruk, dan Siagian.
  2. Raja Partali dari Sitanggang : Sigalingging, Malau, dan Sinurat.
  3. Raja Partali dari Simbolon : Tamba, Nadeak, dan Silalahi.
Dari susunan diatas dapat dilihat bahwa kedudukan marga Silalahi di Bius Pangururan adalah rendah, hanya sebagai Raja Partali dari Simbolon, karena sebagai marga pendatang. 

SILALAHI RAJA ADALAH HOAX (NGAWUR)
Aksi walk-out dan pernyataan kelompok Silalahiraja sebagai utusan dari Pangururan dan Tolping dalam MUBES-2 Pomparan Raja Silahi Sabungan se-Indonesia 1968 di Silalahi Nabolak, dianggap ngawur dan mengada-ada. Dari Pangururan misalnya bersikukuh menyuarakan bahwa Ompu Lahi Sabungan adalah Raja Silahi Sabungan, padahal dalam tarombo di Silalahi Nabolak ( sebagai mana telah ditulis diatas ) bahwa Ompu Lahi Sabungan adalah SIBURSOK RAJA keturunan (anak) Debang Raja dari Silalahi Nabolak. Demikian halnya dengan Silalahi Raja Tolping adalah keturunan Silalahi dari Pangururan, keturunan ( putra ) dari Partada , putra Sibursok Raja ( Ompu Lahi Sabungan ), Putra Debangraja di Silalahi Nabolak.

SIPAYUNG DALAM TAROMBO

Sipayung Hoga, note :
Berawal dari Tarombo Raja Silahi Sabungan di Huta Silalahi Nabolak ( sekarang otonomi Kab.Dairi ) , menegaskan bahwa Raja Silahi Sabungan memiliki keturunan yang disebut “ 8 Raja Turpuk “, yaitu : Lohoraja, Tungkirraja, Sondiraja, Butarraja, Dabaribaraja, Debangraja dan Baturaja. Kemudian Tambunraja, putra Raja Silahi Sabungan dari Sinailing boru Nairasaon (Manurung) dari Sibisa atau yang dikenal dengan Raja Tambun.

Dari Tungkirraja keturunannya kemudian memakai marga Situngkir. Anak Tungkir Raja adalah Sibagasan, Sipakpahan dan Sipangkar, dengan marga Situngkir. Keturunan Sibagasan kemudian merantau ke Luat Parbaba, di Samosir. Di Parbaba , keturunan Sibagasan (marga Situngkir ) memiliki anak yaitu Sipangkar dan Sipayung, yang kemudian memakai ini sebagai marga keturunannya, yaitu marga : Sipangkar dan Sipayung.

Dari Lumban Sipayung ( asal Sipayung ) , Parbaba Samosir, keturunan Sipayung kemudian merantau keluar Samosir, ke Huta Soping, sebuah teritori Simalungun, hampir berbatasan dengan teritori Tanak Karo. Jauh sebelum datangnya kolonialisme Belanda yang memberi nama SIMALUNGUN, pada perkembangannya, keturunan Sipayung menyebar ke sekitar Huta Soping dan kemudian ke merambah ke Haranggaol, Purba, Saribudolok , Marubun (jahe-jahe), Nagasaribu dan ke Tanah Karo. Saya pernah membaca tulisan Kerajaan Purba Simalungun yang kemudian mengangkat marga Sipayung sebagai Panglima Goraha ( kepala pasukan kerajaan ) di kerajaan Purba karena kesaktiaanya. Sang Panglima kemudian dikawinkan dengan parboruon Kerajaan sehingga Sipayung menjadi Boru di Kerajaan Purba ( waktu itu belum ada istilah Simalungun, tetapi Raja Maroppat, sebutan untuk afiliasi Kerajaan Nagur, Kerajaan Raya, Kerajaan Purba dan Kerajaan Batagoiu / Tanoh Djaua – yang kemudian oleh kolonial Belanda dilebur menjadi SIMALUNGUN). Dari kisah ini kemudian kehadiran marga Sipayung di Kerajaan Purba diakui dan dianggap sebagai bagian dari Kerjaaan jauh sebelum terbentuknya teritori kolonial (residen) Simalungun.

Sipayung di Dolog Silou / Silou Kahean / Serdang
Kisah lain dari Simalungun Kahean ke jahe-jahe, dari Marubun , Bangun purba, Dolok Morawa, Nagoridolok, Deli Serdang-Bedagai, marga Sipayung kemudian mengikat perjanjian (padan) dengan marga Sinaga , agar Sipayung dapat tinggal disana. Di Simalungun pada jaman itu tidak boleh ditinggali oleh orang-orang asing (marga dari suku-suku lain). Dalam perjanjian sumpah (padan) antara marga Sinaga dan Sipayung merupakan satu kesatuan dan diharamkan untuk saling kawin-mengawini ( sampai sekarang ini, perjanjian ini masih berlaku dibeberapa daerah di Simalungun Kahean yang berbatasan dengan Serdang). Dengan demikian , sejak kesepakan perjanjian itu, keberadaan marga Sipayung di Simalungun tidak dipermasalahkan lagi oleh marga-marga asli di Simalungun. Bahkan dikemudian hari, disinyalir , keturunan Silahi Sabungan yang merantau ke Simalungun (seperti Sihaloho, Silalahi, Sigiro , dll) kemudian memakai marga Sipayung.

Sipayung di Raya
Keturunan marga Sipayung telah diterima Simalungun. Bahkan di daerah Raya Kahean, didapati sebuah perkampungan yang disebut Huta Payung, dimana kampung tersebut hanya dihuni (mayoritas) marga Sipayung. Meski secara tarikh tidak ada fakta yang jelas sejak kapan keberadaan marga Sipayung bermukim disana, yang jelas marga Sipayung sejak lama sudah eksis di Simalungun. Itu sebabnya, marga Sipayung saat ini juga masih banyak didapati sebagai tetua-tetua (sesepuh) kampung ataupun adat di Simalungun. Sayangnya, para keturunan Sipayung di Simalungun tidak berhubungan lagi dengan kerabatnya di Parbaba , Samosir atau juga Huta Soping, sehingga antara Sipayung di Samosir dan Simalungun tidak ada kontak lagi. Otomatis, perjanjian Sipayung di Simalungun tidak serta merta diketahui / diikuti oleh Sipayung yang telah turun-temurun hidup di Simalungun. Sipayung telah menyebar ke seluruh wilayah Simalungun , bahkan lebih dekat lagi sebagai bagian dari Simalungun.

Pra-revolusi sosial Sumatera Timur - 1946
Pada masa kolonialisme Belanda, jalan darat antara Balige-Pematang Siantar pun dibuka. Belanda membangun Simalungun sebagai sentra pertanian modern. Eksodusan marga-marga dari Toba Holbung dan Karo di Simalungun yang sebelumnya hanya untuk bekerja (kuli kolonial), namun akhirnya mengakibatkan pengambilalihan tanah-tanah rakyat Simalungun oleh para pendatang dan hal ini sudah dianggap sangat membahayakan masyarakat Simalungun waktu itu. Maka raja Maropat di Simalungun ( yaitu Raja : Raya, Siantar, Tanohjawa dan Purba ) mengadakan Harungguan (rapat besar empat raja) yang kemudian mengeluarkan ultimatum : “ haya ada empat marga yang boleh memiliki tanah-tanah di Simalungun, sedangkan marga-marga lain ( selain : Damanik, Purba, Saragih, Sinaga ) hanya sebagai pemakai atau pengusaha dan harus tunduk dengat aturan-aturan kerajaan Simalungun. Kondisi ini sempat mengakibatkan situasi yang mencekam di Simalungun , karena banyak terjadi pengusiran bahkan pembunuhan suku-suku pendatang di Simalungun.

Kondisi ini sangat berbeda dengan marga pendatang seperti Sipayung, karena marga Sipayung jauh sebelumnnya telah diterima dan memiliki perjanjian (padan) dengan marga Sinaga. Alhasil, konon banyak marga-marga keturunan Silahi Sabungan , seperti marga : Sihaloho, Situngkir, Silalahi dan lain-lain , kemudian mengakuisisi Sipayung dengan mengganti marga mereka menjadi Sipayung. Itu sebabnya kemudian di Simalungun ada suatu kebiasaan , jika seseorang bertanya ; “ Sipayung apa ?” , kemudian dijawab : “ Sipayung Silalahi, Sipayung Sihaloho, Sipayung Sinurat , dan sebagainya”.

Pasca Revolusi Sosial di Sumatera Timur -1946
Para Penguasa di Simalungun (Raja, Tuan) dan kerajaan-kerajaan di Simalungun dibumi hanguskan oleh para pemberontak (revolusioner) pro-kemerdekaan yang menuntut sistem kerajaan (feodalisme) dihapuskan di Sumatera Timur dan segera menjadikan sistem pemerintahan Negara Sumatera Timur. Hanya dalam waktu semalam, kebiadaban itu terjadi. Beberapa kerajaan dan keluarga kerjaaan , keluarga Raja dan Tuan-tuan di Simalungun lenyap diculik dan dibunuh. Pasca revolusi sosial, kemudian marga-marga pendatang yang sempat berafiliasi dengan marga-marga Simalungun kemudian memisahkan diri lagi dan kembali kepada klan marga-marga aslinya. Demikian halnya dengan marga-marga Sihaloho, Situngkir, Sinurat. Namun tidak sedikit pula yang tetap mempertahankan marga Sipayung sebagai marga keturunannya dan sampai sekarang ini keberadaan Sipayung di Simalungun sudah tidak ada bedanya sebagaimana keberadaan marga Damanik, Purba, Saragih dan Sinaga di Simalungun. Oleh karena itu , bukan hal yang aneh jika saat ini ada marga Sipayung yang menyebutkan bahwa mereka adalah Sipayung Sihaloho, Sinurat, Situngkir, Silalahi atau sebagainya, Karena kelamnya masa lalu tersebut, sehingga marga-marga ini harus menggati marga mereka. Meski pada dasarnya mereka adalah satu keturunan , dari Silahi Sabungan. Meski sangat disayangkan , belakangan diberbagai tempat seringkali terjadi pelecehan atau cemoohan yang mengatakan Sipayung yang berasal Simalungun sebagai "dalle" atau yang tidak mengerti asal-usul. Tetapi ini adalah tantangan untuk kita marga Sipayung yang berasal dari Simalungun saat ini.

Sipayung : Pomparan Raja Silahi Sabungan
Hanya saat ini , masih banyak marga-marga Sipayung di Simalungun tidak begitu jelas mengetahui akan kisah ini sehingga belakangan ini keturunan Sipayung - bin Situngkir - kemudian enggan menerima keberadaan mereka di parsadaan Pomparan Ompu Raja Silahi Sabungan karena memang mereka telah dilahirkan oleh Simalungun dan menjadi bagian dari darah-daging Simalungun. Umumnya orang Simalungun tidak mengakui bahwa Sipayung sebagai marga Simalungun, hanya di-Simalungun-kan. Jadi tidak akan adan kampung/tanah ulayat keturunan marga Sipayung di Simalungun, tetapi di Silalahi Nabolak via Situngkir. Horas, Diateitupa, Mauliate.

SILAHI SABUNGAN , RAJA SILALAHI NABOLAK - DAIRI



SILAHI SABUNGAN , salah seorang putra Sorbani Banua lahir dan besar Lumban Gorat Balige (Toba) dan tinggal Silalahi Nabolak (Dairi) sampai pada akhir hayatnya. Meski ia menetap di Dairi, Silahi Sabungan adalah keturunan Toba, seperti Sibagot nipohan, kakaknya. Silahi Sabungan terkenal seorang “Datu Bolon“ dan termansyur. Setelah mengadakan Horja Bius di Silalahi Nabolak, untuk menetapkan tanah kepunyaannya kepada 8 keturunanya dan Silahi Sabungan sebagai Raja Bius. Silahi Sabungan kemudian panggil dengan Raja Silahi Sabungan.

Silahi Sabungan memiliki keturunan yang banyak dan sebagai Raja (Kepala Kaum) ia telah menetapkan tanah miliknya untuk semua keturunannya.

HORJA BIUS SILALAHI NABOLAK
Horja Bius adalah perhelatan sosial tertinggi dalam kultur suku Toba. Horja Bius hanya dilakukan oleh orang yang memiliki martabat Status sosial, kapasitas dan intregitas. Horja Bius Silalahi Nabolak menggambarkan posisi Raja Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak, sebagai sipungka huta sekaligus penguasa wilayah Silalahi Nabolak. Meski dalam masa kolonialis Belanda mewariskan admistratif bahwa Silalahi Nabolak masuk dalam teritori Dairi ( sekarang menjadi Kec. Silahi Sabungan, Kab. Dairi ), bukan berarti bahwa Raja Silahi Sabungan sebagai orang Pakpak Dairi atau bukan orang yang berasal dari Suku Toba. Sebagaimana kakak-adik sekandungnya, Sibagotni pohan, Siraja Oloan, Sipaittua, yang terlahir dan besar di Toba, Balige.
Sebagai Raja Bius yang bermartabat , Raja Silahi Sabungan telah mewariskan kultur budaya dan tanah-air bagi keturunanya. Sehingga keturunannya memiliki martabat, garis keturunan dan negeri asal yang jelas. Hal ini adalah kebiasaan yang dilakukan marga-marga lain suku Toba.

MUAL SIPAULAK HOSA (TURI-TURIAN)
Salah satu dari turi-turian itu adalah Kisah terjadinya sumber air (pancuran) Mual Sipaulak Hosa di lereng bukit Silalahi Nabolak (Dairi). Pada suatu hari Silahi Sabungan pergi bersama istrinya, Pinggan Matio boru Padang Batangari, ke mertuanya di huta (kampung) Balla, Pakpak.. Sewaktu melewati lereng bukit, isterinya yang sudah hamil tua mulai merasa dahaga. Rasa penat mulai terasa, sehingga mereka harus melepas lelah dilereng bukit. Dengan menahan rasa haus dan lelah, Pinggan Matio bersenandung lirih : “ Loja ma boruadi mamboan tua sian mulajadi, mauas ma tolonan ndang adong mangubati. Jonok do berengon sillumalan na so dundungonki. Boha do parsahatku tu huta ni damang parsinuan, dainang pangintubu i.”

Mendengar senandung istrinya, Silahi Sabungan lalu mengambil Siorlombing (tombak), lalu berdoa kepada Mulajadi Nabolon agar diberikan air. Kemudian Silahi Sabungan menancapkan Siorlombing (tombak) ke dinding batu tebing dan air menyembur dengan deras. Pinggan Matio lalu diminum sepuas-puasnya. Sampai saat ini, air itu dinamai ”Mual Sipaulak hosa” yang terdapat dilereng bukit Silalahi Nabolak.

Raja Silahi Sabungan memiliki 2 istri dan 8 putra dan 1 putri. Namun putrinya, bernama Deang Namora, konon mati muda dan tidak sempat memiliki keturunan. Sementara putra-putra Silahi Sabungan juga dikenal dengan sebutan 8 Raja Turpuk. Cikal bakal keseluruhan marga-marga keturunan Raja Silahi Sabungan menginduk kepada 8 Raja Turpuk ini, berikut ini urutannya :

1] LOHO RAJA (KETURUNANNYA MEMAKAI MARGA SIHALOHO)
Melihat kondisi kehamilan Pingganmatio, Raja Parultep (ayah Pinggan Matio) lalu menyarankan supaya putrinya tinggal di Balla sampai kelahiran anaknya.Tiba waktunya melahirkan, Pinggan Matio melahirkan seorang anak Laki – laki. Silahi Sabungan merasa gembira dan bersyukur karena dia sudah menjadi seorang ayah. Begitu juga Raja Parultep merasa berbahagia karena kelahiran cucu dari putrinya Pinggan Matio. Raja Parultep mengundang raja-raja kampung dan penduduk Balla untuk merayakan kelahiran cucunya. Kemudian Raja Parultep memberi nama cucunya si Loho, artinya lega. Kemudian dikenal dengan Loho Raja. Di Silalahi Nabolak, keturunannya kemudian memakai marga Sihaloho atau Haloho.

2] TUNGKIR RAJA (KETURUNANYA MEMAKAI MARGA SITUNGKIR, SIPANGKAR DAN SIPAYUNG )
Suatu ketika, Raja Parultep merasa kangen dengan putri dan cucunya. Raja Parultep kemudian pergi ke kampung Lahi (sekarang menjadi Silalahi Nabolak) untuk melihat (tungkir=tingkir). Setibanya disana, tiba waktunya Pinggan Matio melahirkan putranya yang ke dua. Raja Parultep kemudian memberinya nama Tungkir Raja. Di Silalahi Nabolak, keturunan Tungkir Raja kemudian memekai marga Situngkir. Namun keturunan Situngkir di Parbaba Samosir kemudian menurunkan marga keturunannya , yaitu marga Sipangkar dan Sipayung. Keturunan Sipayung yang merantau ke Simalungun tetap memakai marga Sipayung sebagai marga. Tetapi berbeda di Tanah Karo, konon keturunan Sipangkar dan Sipayung kemudian berafiliasi dengan merga Sembiring, yaitu Sembiring Sinupangkar dan Sinupayung. Tetapi kemudian ada juga keturunan Silalahi dan Sihaloho yang kemudian menjadi Sembiring Sinulaki dan Keloko, Depari, dll.

3] SONDI RAJA (KETURUNANNYA MEMAKAI MARGA RUMA SONDI, RUMASINGAP, SILALAHI, SIHALOHO, SINABUTAR, SINABANG, SINAGIRO, NAIBORHU, NADAPDAP, SINURAT, DOLOK SARIBU )
Pada suatu ketika Silahi Sabungan sedang membuat tempat tidur dari kayu bulat (sondi). Tiba waktunya Pinggan Matio melahirkan putranya yang ke tiga. Silahi Sabungan kemudian memberinya nama Sondi Raja. Dari keturunan Sondi Raja terlahir marga Rumasondi dan Rumasingap. Dari keturunan Rumasondi adalah Bolon Raja dan Raja Parmahan alias Raja Bunga-bunga. Dari keturunanan Raja Parmahan yang kemudian menurunkan marga Silalahi di Hinalang Silalahi , Balige. Dari Keturunan Silalahi kemudian menurunkan marga : Sihaloho, Sinagiro, Sinabang, Sinabutar, Naiborhu, Sinurat, Nadapdap dan Dolok Saribu ( link: Punguan Sinurat ). Umumnya, ada juga yang kemudian diantara mereka memakai marga Silalahi.

4] BUTAR RAJA ( KETURUNANNYA MEMAKAI MARGA SIDABUTAR )
Kemudian Pinggan Matio melahirkan anak kelima, seorang anak laki – laki. Pada waktu kelahiran anak kelima ini, raja Silahisabungan baru mengganti atap rumah yang terbuat dari kayu butar. Oleh karena itu mereka membuat nama anak kelima ini Butar Raja. Dari keturunanan Butar Raja ialah Rima Bolon, Ruma Biak dan Ruma Tungkup. Namun diantara keturunannya sekarang ini juga ada yang memamakai marga Sidabutar atau bahkan memakai Silalahi.

5] BARIBA RAJA ( KETURUNANNYA MEMAKAI MARGA SIDABARIBA)
Pada waktu kelahiran anak keenam, Raja Silahi Sabungan sedang berada di Parbaba Samosir untuk mencari tanah kosong menjadi milik keturunannya kelak. Tanah itu kemudian disebut “ Luat Parbaba.” Setelah Raja Silahi Sabungan kembali dari seberang (bariba) dijumpainya telah lahir seorang anak laki-laki. Karena ia baru tiba dari Bariba (seberang) maka diberilah nama anak itu Bariba Raja. Keturunanan Sidabariba atau Sinabariba adalah Lumban Toruan, Lumban Tonga-tonga dan Lumban Raja. Saat ini, keturunan Bariba Raja memakai marga Sidabariba, dan bahakan ada juga yang memakai marga Silalahi.

6] DEBANG RAJA ( KETURUNANYA MEMAKAI MARGA SIDEBANG )
Kelahiran anak Raja Silahisabungan yang ketujuh ditandai dengan terjadinya peristiwa alam. Pada saat Pinggan Matio melahirkan, turun hujan lebat sehingga terjadi tenah longsor ( tano bongbong ) di Silalahi Nabolak. Karena Tano Bongbong ( Tanah Longsor ) itu mengejutkan Raja Silahi Sabungan dan Pinggan Matio, maka mereka membuat nama anak laki – laki yang baru lahir itu Debong Raja = Debang Raja. Keturunannya ialah Siari, Sitaon, Sisidung yang memakai marga Sidebang, saat ini banyak juga diantaranya yang memakai marga Silalahi.

7] BATU RAJA (KETURUNANNYA MEMAKAI MARGA PINTUBATU, SIGIRO DAN SILALAHI )
Putra Raja Silahisabungan yang ke-7 bernama Batu Raja atau Pintu Batu. Pada waktu kelahiran anak bungsu Pinggan Matio ini, Raja Silahi Sabungan sedang bersemedi di Gua batu di lereng bukit Silalahi. Saat melahirkan itu, Pinggan Matio merasa lelah karena faktor usia, sehingga mengerang minta bantuan. Loho Raja yang melihat ibunya mengerang pergi mamanggil Raja Silahi Sabungan. Raja Silahi Sabungan buat obat salusu ( obat penambah tenaga ), Boru Pinggan Matio melahirkan seorang anak laki – laki. Karena Silahi Sabungan dipanggil dari Gua Batu maka diberilah nama anak itu Batu Raja atau Pintu Batu. Dengan kelahiran Batu Raja maka anak Raja Silahi Sabungan dari Pinggan Matio boru Padang Batanghari berjumlah delapan orang, tujuh orang anak laki-laki dan seorang puteri. Keturunan Batu Raja (Pintu Batu) ialah Lumban Pea, Huta Balian dan Sigiro. Umumnya mereka memakai marga Pintu Batu atau Sigiro dan bahkan memakai marga Silalahi.

8] TAMBUN RAJA ( KETURUNANNYA MEMAKAI MARGA TAMBUN DAN TAMBUNAN )
Konon turu-turiannya, Raja Silahi Sabungan tengah melanglangbuana ke negeri Sibisa, negeri Raja Magarerak ( yang turunannya kemudian memakai marga MANURUNG, SITORUS, BUTAR-BUTAR, PANJAITAN ). Raja Mangarerak tengah gundah kerena putri tersayangnya tengah mengalami sakit teluh yang sedemikian parah. Ketika Raja Silahi Sabungan datang, ia kemudian diminta mengobati Sang Putri Raja Mangarerak. Raja Silahi Sabungan bersedia dengan satu syarat, jika kelak sembuh maka raja Silahi Sabungan akan mengawininya sebagai istri. Tanpa pikir panjang, Raja Mangarerak menyetujuinya. Raja Silahi Sabungan ternyata berhasil menyembuhkan Sang Putri, sesuai kesepakatan maka Raja Silahi Sabungan kemudian memperistri Sang Putri, meski sebenarnya telah terpaut usia yang cukup jauh.

Konon juga, Sang Putri memanggil Raja Silai Sabungan dengan sebutan Amangboru, hal ini dikarenakan kessenjangan usia tersebut. Ketika Sang Putri tengah mengandung, prahara terjadi dan Raja Mangarerak meminta supaya Raja Silahi Sabungan segera meninggalkan negeri Sibisa. Dengan berat hati, Raja Silahi Sabungan menyepakati namun menunggu sampai Sang Putri melahirkan. Setelah melahirkan, Raja Silahi Sabungan kemudian memboyong sang bayi dan pergi meninggalkan Sibisa, kembali ke Silalahi Nabolak.

Di Silalahi Nabolak, sang anak kemudian diberi nama Tambun Raja. Saat menjelang dewasa, Tambun Raja kemudian kembali menemui Ibu yang melahirkannya di Sibisa. Dengan tujuan dan niat baik, Raja Silahi Sabungan kemudian membuat ikatan (padan) antara Tambun Raja dan 7 anak-anak Silahi Sabungan lainnya yang dikenal dengan PODA SAGU MARLANGAN. Tujuan Raja Silahi Sabungan inginkan supaya kelak diantara keturunan mereka supaya saling mengetahui bahwa mereka adalah sedarah, supaya kelak mereka saling menghormati dan tidak bisa untuk saling mengawini, sebagai mana kultur sosial suku Toba umumnya.

TAMBUN RAJA ADALAH  RAJA TAMBUN
Di Sibisa , Tamburaja kemudian menikahi putri Raja Manurung. Tambunraja kemudian diberikan lahan untuk berdiam di Sibisa, sebagai Raja Boru di Bius Sibisa. Lain padang , lain belalang. Tambunraja kemudian dikenal dengan sebutan Raja Tambun, sebagai mana kebiasaan di Sibisa ( Toba Holbung ). Bahkan keturunannya , Tambun dan Tambunan juga mengenalnya dengan sebutan Raja Tambun. Namun di Silalahi Nabolak, kakak-kakakya tetap memperthanakan sebutan Tambunraja, sama seperti Raja Tupuk lainnya. Antara sebutan Tamburaja atau Raja Tambun adalah person yang sama. Ini sangat penting bagi kita keturunan Raja Silahi Sabungan, terutama keturunan Tambun Raja atau Raja Tambun, yaitu marga Tambun dan Tambunan. Hanya memang, dampak dari keterpisahan ini, sejak Tambunraja menetap di sibisa, hubungan mereka antara Tambunraja alias Raja Tambun seolah terputus dengan kakak-kakanya di Silalahi Nabolak. Keturunan Raja Tambun di Sibisa tidak terlalu mengenal keturunanan raja Silahi sabungan lainnya dari Silalahi Nabolak, begitu juga sebaliknya. Beruntung dengan adanya Poda Sagu-sagu Marlangan, yang mengukuhkan kekerabatan darah 8 Raja Turpuk, antara Silalahi Nabolak dan Sibisa.


Horas.

Rabu, 13 Januari 2010

DR JR SARAGIH,SH.MM - MAJU DALAM PILKADA SIMALUNGUN 2010


CUKUP DUKUNGAN, DR. JR SARAGIH,SH.MM, PILIH JALUR INDEPENDEN MAJU DALAM PILKADA SIMALUNGUN 2010.
DR JR Saragih SH MM, putra Simalungun (100%) ini telah memantapkan niatnya untuk maju sebagai calon Bupati Simalungun periode 2010 -2015. Dilatarbelakangi keinginan untuk membawa perubahan dan kesejahteraan serta terpenuhinya rasa keadilan bagi masyarakat Simalungun, DR JR Saragih SH MM , pengusaha yang sukses di bidang kesehatan dan pendidikan itu, akan maju lewat jalur independen.
DIDUKUNG MASYARAKAT, JR SARAGIH PILIH JALUR INDEPENDEN
Saat menyambangi Kantor Pusat Gereja Kristen Protestan Simalungun di Jalan Pdt Wismar Saragih, Pematangsiantar Jumat (8/1), untuk meminta doa restu serta dukungan. DR JR Saragih SH MM mengaku sengaja memilih “Jalur Independen” karena merupakan dukungan nyata dan ini tidak akan ia sia-siakan. DR JR Saragih SH MM dan rombongan disambut hangat Ephorus GKPS, Pdt Belman Purba Dasuha, Sekjen Pdt M Rumanja Purba, Pdt Donal Girsang. Turut mendampingi antara lain, mantan Sekdakab Sariaman Saragih, Edi Harlen Saragih, Djapaten Purba, TD Purba Sidadolog , Pardi Purba serta Praeses Pdt Abdi Damanik.
JIKA GAGAL, JR SARAGIH BERSEDIA MUNDUR SEBAGAI BUPATI
Dukungan masyarakat sudah cukup mengantarkannya untuk berkompetisi dengan kandidat lain pada Pilkada yang akan berlangsung sekitar Agustus 2010 mendatang. “Jika saya terpilih dan dalam kurun 2,5 tahun selama kepemimpinan sebagai Bupati Simalungun tidak mampu membawa perubahan, maka saya siap mengundurkan diri. Ini perlu saya sampaikan bahwa menjadi Bupati bukan sekedar mengejar jabatan dan materi tetapi dengan satu niat membangun bumi Habonaron do bona Kabupaten Simalungun yang adil, sejahtera dan bermartabat,” ujar JR Saragih, tokoh yang juga Ketua Partuha Maujana Simalngun se-DKI Jakarta dan mantan Perwira di Polisi Militer itu.
MISI DR,JR SARAGIH SEBAGAI BUPATI SIMALUGUN
Hal prioritas yang harus dilakukan adalah perbaikan di sektor insfrastruktur, yakni sarana jalan dan irigasi, yang saat ini sangat memprihatinkan. Kabupaten Simalungun sebagai daerah pertanian harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga kesejahteraan masyarakat di sektor pertanian akan menguat.Prioritas lain adalah sektor pendidikan dan kesehatan yang terjangkau. Kedua sektor ini penting demi untuk mencetak SDM handal membangun daerah SIMALUNGUN NA MAJENGES. " Viva DR.JR Saragih, SH.MM."

Selasa, 12 Januari 2010

T.ZULKARNAIN DAMANIK RESMI MAJU DALAM PILKADA SIMALUNGUN2010

Sejumlah tokoh dan pengurus organisasi kemasyarakatan di Simalungun mendaftarkan Zulkarnain Damanik sebagai bakal calon (balon) Bupati Simalungun periode 2010-2015 ke DPC PDI Perjuangan di Jalan Sangnawaluh Pematang Siantar, Jumat (12/12 ).

BERKAS T.ZULKARNAIN DAMANIK DITERIMA KATUA DPC PDIP SIMALUNGUN DAN DIAJUKAN KE DPD DAN DPP PDIP
Kedatangan rombongan dipimpin Khalik Khan dan didampingi H Uyung Sudrajat, Rifai Damanik, Eko Sulistyowati, dan Edi Juniharto. Unsur pimpinan partai seperti Ketua DPC, Ojak Naibaho, serta sejumlah pengurus partai, dan Wakil Ketua DPD PDIP Sumatera Utara, Japorman Saragih, menerima kedatangan delegasi.Sebelum menyerahkan berkas pencalonan, Khalik Khan berharap PDI Perjuangan mengusung Zulkarnain kembali sebagai calon Bupati Simalungun untuk kedua kalinya.Sebab Zulkarnain dipandang memiliki kemampuan dalam memimpin dan memajukan berbagai sektor pembangunan di Kabupaten Simalungun.Ojak Naibaho mengatakan PDI Perjuangan akan mengajukan nama Zulkarnain Damanik ke pengurus propinsi untuk diteruskan ke DPP PDIP yang berhak menetapkan calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun periode 2010-2015.

T.ZULKARNAIN DIDUKUNG ORMAS - LSM
Beberapa Ormas Islam dan organisasi kemasyarakatan seperi MUI, NU, Muhammadyah, BKPRMI, UPAS, Pujakesuma, LSM dan yang lainnya, dengan tegas memberikan dukungan kepada Bupati Simalungun Drs Zulkarnain Damanik MM agar tetap maju membangun Simalungun.


T.ZULKARNAIN SAMBANGI DPP DEMOKRAT - HADI UTOMO
Sumber di DPP Partai Demokrat menyebutkan, Zulkarnain Damanik beberapa waktu lalu mendatangi kantor DPP PD di Jalan Pemuda Jakarta guna memenuhi undangan Ketua Umum PD Hadi Utomo. “Ya, Zulkarnain Damanik bertemu Ketua Umum membahas Pilkada Simalungun. Zulkarnain datang sendirian,”ujar sumber. Drs Zulkarnain Damanik tidak membantah telah terjadi pertemuan dirinya dengan Ketua Umum PD Hadi Utomo.
Ketua DPP Partai Demokrat Johny Allen Marbun mengatakan : "Hingga kini Partai Demokrat belum memutuskan calon atau pasangan calon yang akan diusung dalam Pilkada Kabupaten Simalungun. " Namun demikian Johny Allen mengakui Zulkarnain Damanik masuk dan berpeluang untuk dicalonkan Partai Demokrat.

JOHN HUGO SILALAHI : PESAING KETAT
Artinya, Zulkarnain Damanik akan bersaing ketat dengan John Hugo Silalahi untuk memperebutkan dukungan Partai Demokrat, bertarung dalam Pilkada yang akan digelar 26 Agustus 2010. Jhon Hugo Silalahi, Ketua DPD Partai Demokrat Simalungun, merupakan mantan Bupati Simalungun periode 1999-2004.

FAKTA KEBERADAAN MARGA SILALAHI DI SAMOSIR

Keberadaan marga Silalahi yang tinggal di Tolping dan Pangururan sebagai yang terdapat dalam turi-turian Raja Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak adalah :

SIRAJA TOLPING , adalah keturunan Toguraja Sihaloho atau keturunan Partada anak Debangraja (Ompu Sinabang).
SIBURSOK RAJA , adalah anak Debangraja dari Silalahi Nabolak yang memilih namanya Ompu Sinabang atau kemudian bernama Ompu Lahisabungan, yang dimakamkan di Pangururan.
SIRAJA BUNGA-BUNGA , adalah keturunan Sondiraja dari Silalahi Nabolak

Perlu ditambahkan bahwa menurut kebiasaan atau adat di Samosir, semua marga Silalahi selalu mengakui “ Bona Ni Pasogit “ Silalahi Nabolak. Hal ini membuktikan bahwa semua marga Silalahi yang tinggal di Pangururan atau Tolping juga berasal dari Silalahi Nabolak.

KEDUDUKAN MARGA SILALAHI DI BIUS PANGURURAN

Kedudukan marga Silalahi di Bius Pangururan adalah rendah, karena termasuk marga pendatang. Partano Golat atau penguasa / pemilik tanah adat ( Bius ) Pangururan yang disebut Sitolu Hae Horbo adalah :

  • Marga Naibaho
  • Marga Sitanggang
  • Marga Simbolon

Dari marga tanah ini terbentuk Raja partali dari cabang tiap – tiap marga atau marga pendatang yang masuk bagian dalam marga Partano Golat , misalnya :

  1. Dari marga Naibaho, dibentuk Raja Partali Naibaho : Siahaan, Hutaparik, Sitangkaraen, Sidauruk, dan Siagian.
  2. Dari Marga Sitanggang, dibentuk Raja Partali : Sitanggang, Sigalingging, Malau, dan Sinurat.
  3. Dari Marga Simbolon, dibentuk Raja Partali Simbolon : Tamba, Nadeak, dan Silalahi.

Hubungan kekerabatan marga Silalahi dengan marga Simbolon tingkatanya adalah rendah karena marga Silalahi adalah Boru Natua-tua dari Simboluntua saja, artinya tidak semua marga Simbolon memiliki hubungan margelleng (marboru) kepada marga Silalahi di Bius Pangururan.

KEDUDUKAN MARGA SIHALOHO DI BIUS TOLPING
Kampung (huta) bius Tolping adalah:

  1. Lumban Sihaloho
  2. Lumban Sigiro
  3. Lumban Parnomangan
  4. Lumban Sidabutar
  5. Lumban Silalahi
  6. Lumban Dolok
  7. Lumban Barat
  8. Lumban Rihit
  9. Lumban Siallagan
  10. Lumban Siadang Aek
  11. Lumban Parhorasan
  12. Lumban Sinaborno
  13. Lumban Tonga–tonga
  14. Lumban Tinggi
  15. Huta Tolping-tolping
  16. Huta Siarsam Sada
  17. Huta Siarsam Dua
  18. Huta Siarsam Tolu
  19. Lumban Batu
  20. Sosor Galung

Aksi walk-out dan pernyataan kelompok Silalahi Raja sebagai utusan dari Pangururan dan Tolping dalam MUBES-2 Pomparan Raja Silahi Sabungan se-Indonesia 1968 di Silalahi Nabolak, dianggap ngawur dan mengada-ada. Dari Pangururan misalnya bersikukuh menyuarakan bahwa Ompu Lahi Sabungan adalah Raja Silahi Sabungan, padahal dalam tarombo di Silalahi Nabolak ( sebagai mana telah ditulis diatas ) bahwa Ompu Lahi Sabungan adalah SIBURSOK RAJA keturunan (anak) Debang Raja dari Silalahi Nabolak.

DR.SUTAN RAJA DL.SITORUS MENGHIRUP UDARA BEBAS

Keluarga DR Sutan Raja DL Sitorus menyampaikan ucapan terimkasih kepada sambutan luarbiasa masyarakat Tobasa dan jajaran Punguan Pomparan Raja Nairasaon (PPRN) serta hula-hula yang telah memberikn “upa-upa” kepada mereka di Rumah Parsaktian Parsambilan, Silaen, Toba Samosir [9/1/2010], dalam sebuah upacara “Upa-upa” setelah DL Sitorus dinyatakan bebas [31/12/2009].
BUPATI TOBA SAMOSIR, “JANGAN SAKITI HATI RAKYAT “

"Sungguh tidak terlukiskan, betapa besarnya kuasa Tuhan Yang Maha Esa yang menggerakkan hati dan perasaan dari Bapak/ibu sekalian yang rela membuang waktu yang sekedar kagen kepada saya. Dari hati terdalam saya, tidak menduga dan tidak menyangka, bapak/ibu benar-benar menerima saya selaku putra Tobasa,” ungkap DR Sutan Raja DL Sitorus.
DL Sitorus meminta kepada Bupati Toba Samosir, Drs Monang Sitorus SH MBA , untuk bisa menyesaikan kewajiban-kewajibanya kepada masyarakat menjadi sebagai Bupati. “Jangan pernah jauh dari rakyat, jangan sakiti hati rakyat. Pintar-pintar mendekatkan diri kepada rakyat. Karena kalau sudah disayangi dan dicintai masyarakat, sudah pasti akan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar Tugas dan seluruh tanggungjawab kita kepada masyarakat akan senantiasa dilindungi yang maha kuasa,“ tutur DL Sitorus.
PILKADA TOBASA 2010 YAD : DL SITORUS NETRAL

Pada penyampaian “hata pangampuion” ( ucapan terimakasih-red) dari Keluarga, DR Sutan Raja DL Sitorus yang didampingi istrinya Boru Siagian serta kedua putranya, Sabar Ganda Sitorus dan Sihar Sitorus, DL mengatakan pada pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah yang akan di langsungkan di Kabupaten Toba Samosir 2010 mendatang, dirinya menngambil sikap netral. "Ada 3 dari Pomparan Raja Nairasaon akan maju menjadi calon “panggomgomi” di Toba Samosir ini maka saya netral dan saya sampaikan agar kepada semua bakal calon untuk bersaing dengan baik", ujar DL Sitorus.

Senin, 11 Januari 2010

Malaysia : 8 Gereja dirusak dan dibakar

Aksi pengrusakan terhadap gereja kembali terulang di Malaysia.
Pintu masuk gereja Sidang Injil Borneo di Seremban 2 sebagian terbakar akibat percobaan pembakaran yang terjadi hari ini (11/1/2010). Pejabat Negri Sembilan, Datuk Abd Manan Mohd Hassan seperti dilansir harian Malaysia, The Star, Senin (11/1) : "Ini merupakan gereja kedelapan yang mengalami aksi pengrusakan dalam tiga hari terakhir"
Dalam aksi penyerangan di Miri, yang pertama di Malaysia Timur, kaca-kaca jendela gereja Good Shepherd hancur akibat dilempari batu oleh sekelompok orang. Sebelumnya, pada Sabtu, 9 Januari lalu, di Taiping, bom-bom molotov dilemparkan ke gereja All Saints Church dan Gereja Katolik St Louis. Namun kedua gereja itu tidak mengalami kerusakan berarti. Di Malaka, cat hitam dilemparkan ke dinding luar Gereka Baptis di Durian Daun. Pada Jumat, 8 Januari lalu, gereja Metro Tabernacle Church rusak parah akibat serangan pembakaran. Tiga gereja lainnya mengalami percobaan pembakaran namun hanya mengalami sedikit kerusakan.
Serangan terhadap gereja-gereja tersebut terjadi sebagai protes atas putusan Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur yang menolak larangan bagi warga nonmuslim menggunakan kata “Allah” dalam literatur mereka. Larangan tersebut telah berlangsung selama 3 tahun. Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein, meminta kepada masyarakat Malaysia untuk tidak terpengaruh oleh berita di internet atau pesan teks yang berkaitan dengan kasus pembakaran gereja di negara itu.“Situasi berada di bawah kontrol dan orang-orang tidak perlu khawatir. Saya ingin mengingatkan masyarakat untuk tidak dipengaruhi oleh laporan di internet atau pesan teks,” ujar Datuk Seri Hishammuddin lewat situs berita http://www.bernama.com/.
Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein mengatakan : “Saya, sebagai menteri dalam negeri dan wakil presiden UMNO, ingin mengingatkan orang-orang yang menyebut UMNO dan pemerintah untuk tidak mencari masalah dan bermain dengan api. Tuduhan bahwa UMNO berada di balik semua ini adalah kebohongan besar,” pungkasnya.
Aksi kelompok ini sebenarnya sebagai reaksi atas putusan Pengadilan Tinggi (PT) Malaysia pada 31 Desember 2009 yang mengizinkan Kristen dan bukan Islam memakai kata ”Allah” untuk merujuk kepada Allah (God). Pengadilan menetapkan kata ”Allah” bukan monopoli Islam karena sudah muncul sebelum Islam lahir dan bahkan sudah lebih dulu digunakan Kristen di Timur Tengah.
Gerakan Pemuda Muslim Abim bersikukuh kata ”Allah” hanya boleh digunakan Islam. Jika agama lain, termasuk Kristen menggunakan kata itu, sama artinya menghasut pemeluk Islam untuk meninggalkan agamanya.
Keputusan PT Malaysia tersebut sekaligus membatalkan larangan pemerintah kepada umat Kristen untuk menggunakan kata ”Allah” menyusul unjuk rasa tahun lalu setelah adanya publikasi kata ”Allah” dalam majalah Katolik, The Herald, edisi Melayu. Pemerintah berpendapat, kata ”Allah” membingungkan dan menyesatkan umat Islam. Atas larangan pemerintah, pihak gereja Katolik pun menggugat ke pengadilan. Ketika muncul kerusuhan yang cenderung meluas, kalangan pemerintah sepakat untuk mencegah tindakan anarki terhadap kalangan minoritas di Malaysia.
Partai oposisi PAS : Islam tidak menyarankan umatnya menyerang rumah ibadah
Beberapa organisasi massa Islam, termasuk partai oposisi PAS yang bergaris keras, juga sepakat dengan keputusan pengadilan. Mereka menyatakan setuju, semua agama Samawi, di mana saja di seluruh dunia, termasuk Kristen dan Yahudi, berhak menggunakan kata ”Allah”. Mereka mengecam keras aksi itu. Islam tidak menyarankan umatnya menyerang rumah ibadah, termasuk gereja dan pengikutnya. Aksi kekerasan itu, menurut PAS, tidak mewakili Islam.
Khusus untuk umat Kristen di Malaysia, kata pemimpin gereja, mereka sudah menggunakan kata ”Allah” sejak berpuluh-puluh tahun bersamaan dengan masuknya Kristen ke negeri itu. Di pedalaman Serawak dan Sabah misalnya, kata ”Allah” sejak awal digunakan setiap kelompok doa.(int)