Sabtu, 30 Januari 2010
PRESIDEN SBY PANCING KEMARAHAN RAKYAT
”Memang kurang sense of crisis-nya, tidak sensitif terhadap situasi kita. Mestinya SBY merespon,” ujar pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris, Jumat (29/1). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tidak sensitif dengan kondisi rakyatnya. Di saat rakyat tengah marak mengkritisi pemerintahannya, justru muncul kebijakan untuk menaikkan gaji pejabat. Syamsudin berpendapat, seharusnya dalam setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah ada perencanaan yang matang dan audit yang jelas. Hal ini untuk menghindari munculnya kebijakan-kebijakan yang cenderung kontroversial.
PEMERINTAH SENGAJA PANCING KEMARAHAN RAKYAT
Pengamat politik Universitas Indonesia, Maswadi Rauf , mengatakan permasalahan kenaikan gaji pejabat sebaiknya tidak dilihat dari pantas atau tidaknya. Melainkan dengan didasarkan pada ekonomi kerakyatan. ”Naik gaji layak, tapi ini di tengah penderitaan rakyat. Sebagian besar rakyat kan ekonominya masih compang-camping, banyak pengangguran dan rakyat miskin,” tutur Maswadi Rauf memberi kritikan pedas pada kebijakan menaikkan gaji pejabat. ”Setelah mobil dinas, sekarang naik gaji, kelihatannya pemerintah sengaja memancing-mancing kemarahan rakyat,” ujar Maswadi Rauf kemarin.
JURANG PEMISAH
Sebenarnya, kata Direktur Pukat UGM, Zaenal Arifin Mochtar, sosok pejabat yang dibutuhkan rakyat adalah yang bisa menjadi pelayan bagi masyarakat. “Yang berpenampilan sederhana. Bukan pegawai dengan gaji tinggi dan mobil bagus. Ini memperpanjang gaya hidup mewah pejabat. Biaya hidup berlebihan difasilitasi negara,” kata Zaenal. Kenaikan gaji bagi kalangan pejabat ini, dikhawatirkan Zaenal malah bisa menimbulkan kecemburuan di kalangan pegawai biasa. “Jurang pemisah akan semakin dalam. Bawahan akan merasa dia yang bekerja di lapangan kok pejabat yang mendapatkan yang lebih besar,” terangnya.
Kamis, 28 Januari 2010
SIMALUNGUN 2011 : BASIS INDUSTRI PERTANIAN & OLEOCHEMICAL
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun, Ir Jhoni Siahaan kepada METRO SIANTAR (grup Sumut Pos) di ruang paripurna DPRD Simalungun, Kamis (28/1) kemarin. Klaster berbasis industri pertanian dan oleochemical di Sei Mangke, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, akan dimulai 2011 mendatang.
Ir Jhoni Siahaan mengatakan, program pembangunan klaster berbasis industri pertanian merupakan jawaban atas ketertinggalan Indonesia di bidang industri hilir kelapa sawit. Sementara kenyataan, Indonesia termasuk salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar dunia. Dan Sumatera Utara, termasuk Simalungun, adalah daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia. “Grand design-nya dibuat pemerintah pusat. Jadi masih menunggu, karena tidak mungkin melakukan pembangunan tanpa ada master plan. Ini adalah program jangka panjang, mungkin untuk 10 tahun mendatang,” kata Jhoni.
MODAL Rp. 1,2 T KERJASAMA PTPN-III DAN PEMERINTAH PUSAT
Lebih jauh dia mengatakan, pemilihan Sei Mangke sudah melalui berbagai pertimbangan. Lokasi itu mudah diakses dari sisi transportasi baik darat, laut, dan udara. Selain itu, ketersediaan bahan baku di tempat itu juga cukup menjanjikan, karena PTPN III Sei Mangke memiliki lahan yang dapat mencukupi kebutuhan industri itu nantinya. Ditanya soal pendanaan, Siahaan menjelaskan, sesuai rencana proyek itu akan menyedot anggaran sebesar Rp1,2 triliun. Dana berasal dari pemerintah pusat dan kemungkinan bekerja sama dengan PTPN III Sei Mangke.
SILOU KAHEAN , RAYA KAHEAN PUNYA POTENSI
Anggota DPRD Simalungun, Drs Johalim Purba mengatakan, pihaknya menyambut baik dan mendukung sepenuhnya rencana pembangunan klaster berbasis industri pertanian itu. Namun, perlu dilakukan penjajakan ke daerah-daerah lain di Simalungun yang berpotensi di bidang perkebunan kelapa Sawit. Penjajakan itu perlu untuk pertimbangan mendirikan Pabrik Kelapa Sawit mini di daerah-daerah tertentu.
“Raya Kahean dan Silou Kahean memiliki potensi kelapa sawit yang besar, namun produksi di daerah itu harus dibawa ke Tebing Tinggi atau Sergei karena tidak ada tempat pengolohan,” katanya.
Kamis, 21 Januari 2010
MARGA SILALAHI DI TOLPING DAN PANGURURAN , SAMOSIR
- SIRAJA TOLPING, adalah keturunan Partada anak Debangraja (Ompu Sinabang) dari Pangururan.
- SIBURSOK RAJA , adalah anak Debangraja dari Silalahi Nabolak yang menamai dirinya Ompu Sinabang atau kemudian bernama Ompu Lahi Sabungan, yang dimakamkan di Pangururan.
- SIRAJA BUNGA-BUNGA atau RAJA PARMAHAN marga SILALAHI , adalah keturunan Sondiraja dari Silalahi Nabolak
- Naibaho
- Sitanggang
- Simbolon
- Raja Partali dari Naibaho : Siahaan, Hutaparik, Sitangkaraen, Sidauruk, dan Siagian.
- Raja Partali dari Sitanggang : Sigalingging, Malau, dan Sinurat.
- Raja Partali dari Simbolon : Tamba, Nadeak, dan Silalahi.
SIPAYUNG DALAM TAROMBO
SILAHI SABUNGAN , RAJA SILALAHI NABOLAK - DAIRI
Horas.
Rabu, 13 Januari 2010
DR JR SARAGIH,SH.MM - MAJU DALAM PILKADA SIMALUNGUN 2010
DR JR Saragih SH MM, putra Simalungun (100%) ini telah memantapkan niatnya untuk maju sebagai calon Bupati Simalungun periode 2010 -2015. Dilatarbelakangi keinginan untuk membawa perubahan dan kesejahteraan serta terpenuhinya rasa keadilan bagi masyarakat Simalungun, DR JR Saragih SH MM , pengusaha yang sukses di bidang kesehatan dan pendidikan itu, akan maju lewat jalur independen.
DIDUKUNG MASYARAKAT, JR SARAGIH PILIH JALUR INDEPENDEN
Saat menyambangi Kantor Pusat Gereja Kristen Protestan Simalungun di Jalan Pdt Wismar Saragih, Pematangsiantar Jumat (8/1), untuk meminta doa restu serta dukungan. DR JR Saragih SH MM mengaku sengaja memilih “Jalur Independen” karena merupakan dukungan nyata dan ini tidak akan ia sia-siakan. DR JR Saragih SH MM dan rombongan disambut hangat Ephorus GKPS, Pdt Belman Purba Dasuha, Sekjen Pdt M Rumanja Purba, Pdt Donal Girsang. Turut mendampingi antara lain, mantan Sekdakab Sariaman Saragih, Edi Harlen Saragih, Djapaten Purba, TD Purba Sidadolog , Pardi Purba serta Praeses Pdt Abdi Damanik.
JIKA GAGAL, JR SARAGIH BERSEDIA MUNDUR SEBAGAI BUPATI
Dukungan masyarakat sudah cukup mengantarkannya untuk berkompetisi dengan kandidat lain pada Pilkada yang akan berlangsung sekitar Agustus 2010 mendatang. “Jika saya terpilih dan dalam kurun 2,5 tahun selama kepemimpinan sebagai Bupati Simalungun tidak mampu membawa perubahan, maka saya siap mengundurkan diri. Ini perlu saya sampaikan bahwa menjadi Bupati bukan sekedar mengejar jabatan dan materi tetapi dengan satu niat membangun bumi Habonaron do bona Kabupaten Simalungun yang adil, sejahtera dan bermartabat,” ujar JR Saragih, tokoh yang juga Ketua Partuha Maujana Simalngun se-DKI Jakarta dan mantan Perwira di Polisi Militer itu.
MISI DR,JR SARAGIH SEBAGAI BUPATI SIMALUGUN
Hal prioritas yang harus dilakukan adalah perbaikan di sektor insfrastruktur, yakni sarana jalan dan irigasi, yang saat ini sangat memprihatinkan. Kabupaten Simalungun sebagai daerah pertanian harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga kesejahteraan masyarakat di sektor pertanian akan menguat.Prioritas lain adalah sektor pendidikan dan kesehatan yang terjangkau. Kedua sektor ini penting demi untuk mencetak SDM handal membangun daerah SIMALUNGUN NA MAJENGES. " Viva DR.JR Saragih, SH.MM."
Selasa, 12 Januari 2010
T.ZULKARNAIN DAMANIK RESMI MAJU DALAM PILKADA SIMALUNGUN2010
BERKAS T.ZULKARNAIN DAMANIK DITERIMA KATUA DPC PDIP SIMALUNGUN DAN DIAJUKAN KE DPD DAN DPP PDIP
Kedatangan rombongan dipimpin Khalik Khan dan didampingi H Uyung Sudrajat, Rifai Damanik, Eko Sulistyowati, dan Edi Juniharto. Unsur pimpinan partai seperti Ketua DPC, Ojak Naibaho, serta sejumlah pengurus partai, dan Wakil Ketua DPD PDIP Sumatera Utara, Japorman Saragih, menerima kedatangan delegasi.Sebelum menyerahkan berkas pencalonan, Khalik Khan berharap PDI Perjuangan mengusung Zulkarnain kembali sebagai calon Bupati Simalungun untuk kedua kalinya.Sebab Zulkarnain dipandang memiliki kemampuan dalam memimpin dan memajukan berbagai sektor pembangunan di Kabupaten Simalungun.Ojak Naibaho mengatakan PDI Perjuangan akan mengajukan nama Zulkarnain Damanik ke pengurus propinsi untuk diteruskan ke DPP PDIP yang berhak menetapkan calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun periode 2010-2015.
T.ZULKARNAIN DIDUKUNG ORMAS - LSM
Beberapa Ormas Islam dan organisasi kemasyarakatan seperi MUI, NU, Muhammadyah, BKPRMI, UPAS, Pujakesuma, LSM dan yang lainnya, dengan tegas memberikan dukungan kepada Bupati Simalungun Drs Zulkarnain Damanik MM agar tetap maju membangun Simalungun.
T.ZULKARNAIN SAMBANGI DPP DEMOKRAT - HADI UTOMO
Sumber di DPP Partai Demokrat menyebutkan, Zulkarnain Damanik beberapa waktu lalu mendatangi kantor DPP PD di Jalan Pemuda Jakarta guna memenuhi undangan Ketua Umum PD Hadi Utomo. “Ya, Zulkarnain Damanik bertemu Ketua Umum membahas Pilkada Simalungun. Zulkarnain datang sendirian,”ujar sumber. Drs Zulkarnain Damanik tidak membantah telah terjadi pertemuan dirinya dengan Ketua Umum PD Hadi Utomo.
Ketua DPP Partai Demokrat Johny Allen Marbun mengatakan : "Hingga kini Partai Demokrat belum memutuskan calon atau pasangan calon yang akan diusung dalam Pilkada Kabupaten Simalungun. " Namun demikian Johny Allen mengakui Zulkarnain Damanik masuk dan berpeluang untuk dicalonkan Partai Demokrat.
JOHN HUGO SILALAHI : PESAING KETAT
Artinya, Zulkarnain Damanik akan bersaing ketat dengan John Hugo Silalahi untuk memperebutkan dukungan Partai Demokrat, bertarung dalam Pilkada yang akan digelar 26 Agustus 2010. Jhon Hugo Silalahi, Ketua DPD Partai Demokrat Simalungun, merupakan mantan Bupati Simalungun periode 1999-2004.
FAKTA KEBERADAAN MARGA SILALAHI DI SAMOSIR
Keberadaan marga Silalahi yang tinggal di Tolping dan Pangururan sebagai yang terdapat dalam turi-turian Raja Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak adalah :
SIRAJA TOLPING , adalah keturunan Toguraja Sihaloho atau keturunan Partada anak Debangraja (Ompu Sinabang).
SIBURSOK RAJA , adalah anak Debangraja dari Silalahi Nabolak yang memilih namanya Ompu Sinabang atau kemudian bernama Ompu Lahisabungan, yang dimakamkan di Pangururan.
SIRAJA BUNGA-BUNGA , adalah keturunan Sondiraja dari Silalahi Nabolak
Perlu ditambahkan bahwa menurut kebiasaan atau adat di Samosir, semua marga Silalahi selalu mengakui “ Bona Ni Pasogit “ Silalahi Nabolak. Hal ini membuktikan bahwa semua marga Silalahi yang tinggal di Pangururan atau Tolping juga berasal dari Silalahi Nabolak.
KEDUDUKAN MARGA SILALAHI DI BIUS PANGURURAN
Kedudukan marga Silalahi di Bius Pangururan adalah rendah, karena termasuk marga pendatang. Partano Golat atau penguasa / pemilik tanah adat ( Bius ) Pangururan yang disebut Sitolu Hae Horbo adalah :
- Marga Naibaho
- Marga Sitanggang
- Marga Simbolon
Dari marga tanah ini terbentuk Raja partali dari cabang tiap – tiap marga atau marga pendatang yang masuk bagian dalam marga Partano Golat , misalnya :
- Dari marga Naibaho, dibentuk Raja Partali Naibaho : Siahaan, Hutaparik, Sitangkaraen, Sidauruk, dan Siagian.
- Dari Marga Sitanggang, dibentuk Raja Partali : Sitanggang, Sigalingging, Malau, dan Sinurat.
- Dari Marga Simbolon, dibentuk Raja Partali Simbolon : Tamba, Nadeak, dan Silalahi.
Hubungan kekerabatan marga Silalahi dengan marga Simbolon tingkatanya adalah rendah karena marga Silalahi adalah Boru Natua-tua dari Simboluntua saja, artinya tidak semua marga Simbolon memiliki hubungan margelleng (marboru) kepada marga Silalahi di Bius Pangururan.
KEDUDUKAN MARGA SIHALOHO DI BIUS TOLPING
Kampung (huta) bius Tolping adalah:
- Lumban Sihaloho
- Lumban Sigiro
- Lumban Parnomangan
- Lumban Sidabutar
- Lumban Silalahi
- Lumban Dolok
- Lumban Barat
- Lumban Rihit
- Lumban Siallagan
- Lumban Siadang Aek
- Lumban Parhorasan
- Lumban Sinaborno
- Lumban Tonga–tonga
- Lumban Tinggi
- Huta Tolping-tolping
- Huta Siarsam Sada
- Huta Siarsam Dua
- Huta Siarsam Tolu
- Lumban Batu
- Sosor Galung
Aksi walk-out dan pernyataan kelompok Silalahi Raja sebagai utusan dari Pangururan dan Tolping dalam MUBES-2 Pomparan Raja Silahi Sabungan se-Indonesia 1968 di Silalahi Nabolak, dianggap ngawur dan mengada-ada. Dari Pangururan misalnya bersikukuh menyuarakan bahwa Ompu Lahi Sabungan adalah Raja Silahi Sabungan, padahal dalam tarombo di Silalahi Nabolak ( sebagai mana telah ditulis diatas ) bahwa Ompu Lahi Sabungan adalah SIBURSOK RAJA keturunan (anak) Debang Raja dari Silalahi Nabolak.
DR.SUTAN RAJA DL.SITORUS MENGHIRUP UDARA BEBAS
BUPATI TOBA SAMOSIR, “JANGAN SAKITI HATI RAKYAT “
"Sungguh tidak terlukiskan, betapa besarnya kuasa Tuhan Yang Maha Esa yang menggerakkan hati dan perasaan dari Bapak/ibu sekalian yang rela membuang waktu yang sekedar kagen kepada saya. Dari hati terdalam saya, tidak menduga dan tidak menyangka, bapak/ibu benar-benar menerima saya selaku putra Tobasa,” ungkap DR Sutan Raja DL Sitorus.
DL Sitorus meminta kepada Bupati Toba Samosir, Drs Monang Sitorus SH MBA , untuk bisa menyesaikan kewajiban-kewajibanya kepada masyarakat menjadi sebagai Bupati. “Jangan pernah jauh dari rakyat, jangan sakiti hati rakyat. Pintar-pintar mendekatkan diri kepada rakyat. Karena kalau sudah disayangi dan dicintai masyarakat, sudah pasti akan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar Tugas dan seluruh tanggungjawab kita kepada masyarakat akan senantiasa dilindungi yang maha kuasa,“ tutur DL Sitorus.
PILKADA TOBASA 2010 YAD : DL SITORUS NETRAL
Pada penyampaian “hata pangampuion” ( ucapan terimakasih-red) dari Keluarga, DR Sutan Raja DL Sitorus yang didampingi istrinya Boru Siagian serta kedua putranya, Sabar Ganda Sitorus dan Sihar Sitorus, DL mengatakan pada pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah yang akan di langsungkan di Kabupaten Toba Samosir 2010 mendatang, dirinya menngambil sikap netral. "Ada 3 dari Pomparan Raja Nairasaon akan maju menjadi calon “panggomgomi” di Toba Samosir ini maka saya netral dan saya sampaikan agar kepada semua bakal calon untuk bersaing dengan baik", ujar DL Sitorus.
Senin, 11 Januari 2010
Malaysia : 8 Gereja dirusak dan dibakar
Pintu masuk gereja Sidang Injil Borneo di Seremban 2 sebagian terbakar akibat percobaan pembakaran yang terjadi hari ini (11/1/2010). Pejabat Negri Sembilan, Datuk Abd Manan Mohd Hassan seperti dilansir harian Malaysia, The Star, Senin (11/1) : "Ini merupakan gereja kedelapan yang mengalami aksi pengrusakan dalam tiga hari terakhir"
Dalam aksi penyerangan di Miri, yang pertama di Malaysia Timur, kaca-kaca jendela gereja Good Shepherd hancur akibat dilempari batu oleh sekelompok orang. Sebelumnya, pada Sabtu, 9 Januari lalu, di Taiping, bom-bom molotov dilemparkan ke gereja All Saints Church dan Gereja Katolik St Louis. Namun kedua gereja itu tidak mengalami kerusakan berarti. Di Malaka, cat hitam dilemparkan ke dinding luar Gereka Baptis di Durian Daun. Pada Jumat, 8 Januari lalu, gereja Metro Tabernacle Church rusak parah akibat serangan pembakaran. Tiga gereja lainnya mengalami percobaan pembakaran namun hanya mengalami sedikit kerusakan.
Serangan terhadap gereja-gereja tersebut terjadi sebagai protes atas putusan Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur yang menolak larangan bagi warga nonmuslim menggunakan kata “Allah” dalam literatur mereka. Larangan tersebut telah berlangsung selama 3 tahun. Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein, meminta kepada masyarakat Malaysia untuk tidak terpengaruh oleh berita di internet atau pesan teks yang berkaitan dengan kasus pembakaran gereja di negara itu.“Situasi berada di bawah kontrol dan orang-orang tidak perlu khawatir. Saya ingin mengingatkan masyarakat untuk tidak dipengaruhi oleh laporan di internet atau pesan teks,” ujar Datuk Seri Hishammuddin lewat situs berita http://www.bernama.com/.
Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein mengatakan : “Saya, sebagai menteri dalam negeri dan wakil presiden UMNO, ingin mengingatkan orang-orang yang menyebut UMNO dan pemerintah untuk tidak mencari masalah dan bermain dengan api. Tuduhan bahwa UMNO berada di balik semua ini adalah kebohongan besar,” pungkasnya.
Aksi kelompok ini sebenarnya sebagai reaksi atas putusan Pengadilan Tinggi (PT) Malaysia pada 31 Desember 2009 yang mengizinkan Kristen dan bukan Islam memakai kata ”Allah” untuk merujuk kepada Allah (God). Pengadilan menetapkan kata ”Allah” bukan monopoli Islam karena sudah muncul sebelum Islam lahir dan bahkan sudah lebih dulu digunakan Kristen di Timur Tengah.
Gerakan Pemuda Muslim Abim bersikukuh kata ”Allah” hanya boleh digunakan Islam. Jika agama lain, termasuk Kristen menggunakan kata itu, sama artinya menghasut pemeluk Islam untuk meninggalkan agamanya.
Keputusan PT Malaysia tersebut sekaligus membatalkan larangan pemerintah kepada umat Kristen untuk menggunakan kata ”Allah” menyusul unjuk rasa tahun lalu setelah adanya publikasi kata ”Allah” dalam majalah Katolik, The Herald, edisi Melayu. Pemerintah berpendapat, kata ”Allah” membingungkan dan menyesatkan umat Islam. Atas larangan pemerintah, pihak gereja Katolik pun menggugat ke pengadilan. Ketika muncul kerusuhan yang cenderung meluas, kalangan pemerintah sepakat untuk mencegah tindakan anarki terhadap kalangan minoritas di Malaysia.
Partai oposisi PAS : Islam tidak menyarankan umatnya menyerang rumah ibadah
Beberapa organisasi massa Islam, termasuk partai oposisi PAS yang bergaris keras, juga sepakat dengan keputusan pengadilan. Mereka menyatakan setuju, semua agama Samawi, di mana saja di seluruh dunia, termasuk Kristen dan Yahudi, berhak menggunakan kata ”Allah”. Mereka mengecam keras aksi itu. Islam tidak menyarankan umatnya menyerang rumah ibadah, termasuk gereja dan pengikutnya. Aksi kekerasan itu, menurut PAS, tidak mewakili Islam.
Harga 'Kopi" Naik ? Ekspor Kopi Sumut Diperketat
Kata Syaidul : "Harga jual kopi asalan lokal Rp 28.000/kg, sedangkan harga ekspor di bursa US$ 3,3-US$3,4/kg, ini membuat eksportir merugi. Jadi pengusaha cenderung melakukan penjualan kalau pembeli cocok dengan harga jual yang ditawarkan"
Sementara itu di tempat terpisah, pengamat perdagangan luar negeri, Suhari Latief mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, ekpsor kopi pada November 2009 mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Disebutkannya, pada November 2009, nilai ekspor kopi termasuk rempah-rempah tercatat US$17.362.000 atau mengalami peningkatan sebesar 12,76% dari bulan sebelumnya.
Jumat, 08 Januari 2010
SURAT KABAR KATOLIK MALAYSIA "THE HERALD" BERHAK MEMAKAI KATA "ALLAH"
Kuala Lumpur , Pengadilan Tinggi Malaysia, Kamis (31/12/2009), memutuskan bahwa Suratkabar Katolik Malaysia itu memiliki hak konstitusional untuk memakai kata "Allah", dan menyatakan tak berlaku terhadap putusan pemerintah yang terdahulu melarang penerjemahan tersebut sebagai "ilegal" setelah perdebatan panjang antara pihak The Herald tersebut dan Pemerintah Malaysia, negara mayoritas Muslim ini. The Herald telah memakai "Allah" sebagai terjemahan "Tuhan" pada edisi bahasa Melayunya. Namun, pemerintah berpendapat bahwa kata "Allah" seharusnya hanya digunakan untuk kaum Muslim.
KELOMPOK MUSLIM MALAYSIA KEBERATAN DAN PROTES
Meskipun Pengadilan Tinggi Malaysia telah mengizinkan penggunaan kata "Allah" bagi non-Muslim, namun sekelompok Muslim di Malaysia menyatakan keberatan atas putusan itu. "Putusan pengadilan itu tak benar, dan kami berencana mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk memprotes," kata Syed Hassan Syed Ali, Sekjen Pribumi Perkasa Malaysia. Syed Hassan Syed Ali dan 50 aktivis Malaysia lainnya telah mengadakan protes kecil atas putusan itu di luar sebuah masjid, Jumat (1/1/2010).
MUFTI PERAK UTARA : PUTUSAN PENGADILAN TINGGI MALAYSIA SEBAGAI PENGHINAAN BAGI UMAT MUSLIM MALAYSIA
"Kami prihatin bahwa kemenangan di pengadilan tersebut akan memberi alasan bagi misionaris Kristen untuk menggunakan kata itu sehingga membuat rancu (identitas) Muslim dan mengganggu keharmonisan antaragama," ungkapnya.
Penasihat Federasi Asosiasi Pelajar Malaysia, Reezal Merican, mengatakan, walaupun putusan pengadilan itu harus dihormati, pemerintah harus banding.
"Kami ingin hidup damai dengan semua agama di sini, tetapi kata 'Allah' secara tradisional di Malaysia telah digunakan untuk merepresentasikan Tuhan-nya umat Muslim, yang berbeda dari Tuhan dalam ke-Kristen-an, dan ini harus diperjelas," tukasnya. Mufti Negara Bagian Perak Utara juga mengkritik putusan itu dan menyebutnya sebagai "penghinaan bagi umat Muslim di negara ini," seperti dikutip Utusan Malaysia yang berbahasa Melayu.
BAGIAN KETEGANGAN HUBUNGAN MUSLIM DAN KAUM MINORITAS MALAYSIA
Suratkabar Mingguan Katolik The Herald dicetak dalam empat bahasa, dengan sirkulasi 14.000 eksemplar per minggu di negara yang berpopulasi Katolik 850.000 orang itu. Kasus pengadilan ini sebenarnya hanya merupakan satu dari serangkaian perdebatan agamawi yang telah berlangsung selama beberapa tahun yang menimbulkan ketegangan hubungan Muslim Malaysia dengan kaum minoritas (red-pemeluk non-muslim) seperti warga China dan India dan lainnya.
Kamis, 07 Januari 2010
DRAMA APPROVAL FPJP Rp. 6,7 T BANK CENTURY
Saat ditanya tentang rapat perubahan Peraturan BI Nomor 10/26/2008 tentang Syarat Mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) pada 13 November 2008 membahas mengenai perubahan Peraturan BI Nomor 10/26/2008 tentang Syarat Mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek. Perubahan Peraturan BI Nomor 10/26/PBI/2008 tanggal 30 Oktober mengenai syarat bank yang dapat mengajukan FPJP menjadi pangkal "mulus"-nya Bank Century mendapatkan kucuran dana Rp 6,7 triliun.
DRAMA APPROVAL FPJP Rp. 6,7 T BANK CENTURY : TIGA PETINGGI BI MENANGIS, YAITU GUBERNUR BI (SAAT ITU) BOEDIONO, DEPUTI GUBERNUR SENIOR BI MIRANDA GOELTOM, DAN DEPUTI GUBERNUR BI BIDANG PENGAWASAN SITI FADJRIJAH,” UJAR MANTAN DIREKTUR PENGAWASAN BI, ZAINAL ABIDIN.
Pernyataan Zainal Abidin mengejutkan anggota Pansus dan terus mendalami kesaksian ini. "Saya enggak tahu mereka menangis karena apa. Hanya menyaksikan mereka bertiga menangis," kata mantan Direktur Pengawasan BI ini. Salah satu Anggota Pansus, Akbar Faisal, menanyakan mengapa manangis , namun Zinal hanya menjawab : "Tidak tahu, enggak bilang sama saya.”
HALIM ALAMSYAH LUPA , MIRANDA GULTOM MENDUKUNG ATAU MENOLAK FPJP Rp. 6,7 T BANK CENTURY.
Saksi lainnya, Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Halim Alamsyah, mengaku tidak mengetahui ada "drama tangisan" dalam rapat yang "memuluskan" Bank Century mendapat dana talangan Rp 6,7 triliun itu. Namun, menurut Halim, sebelum itu memang terjadi perdebatan sengit antara Miranda Goeltom dan Direktur Pengawasan Bank II, Endang Sedyaji. Perdebatan itu, menurutnya, mengenai perubahan FPJP. Ketika Anggota Pansus, Marwan Djafar, berntanya : "Ibu Miranda Gultom mendukung atau menolak FPJP Rp.6,7 T ?" , Halim Alamsyah spontah menjawab "Saya lupa."
Saksi lain, mantan Ketua Tim Pengawasan Bank I, Heru Kristiana, mengatakan tidak terlalu mengamati suasana dramatis itu. Namun, ia membenarkan adanya perdebatan keras antara Miranda dan Endang dalam rapat tersebut.